Terkadang tangan ini lancang tak
kenal aturan, terkadang juga tangan ini menulis seribu kata tanpa di suruh oleh
pemiliknya. Terkadang pula gerak jari mengikuti logika yang mengacu pada
pengalaman, aku ingat sebuah lagu “cinta ini,
kdang-kadang tak ada logika”..... banyak dari kita orang Indonesia
mengetahui kutipan lagu tersebut. Kutipan lagu tersebut diambil dari lagu “Tak ada logika” yang dinyanyikan oleh
Agnes Monica. Dengan kutipan tersebut, menytakan bahwa cinta, yang merupakan
salah satu contoh dari perasaan, tidak dapat dianalogikan dalam berbagai macam
keadaan. Ketika perasaan ini bergejolak akan membentuk suatu keadaan di dalam
diri manusia yang diakibatkan oleh reaksi dari manusia terhadap suatu stimulus
dari luar dirinya. Namun perasaan ini, berbeda tergantung persepsi
masing-masing individu terhadap stimulus apa yang dirasakan olehnya.
Sedangkan logika adalah ilmu yang
digunakan manusia sebagai ajaran tentang cara berpikir yang secara ilmiah serta
membicarakan bentuk pikiran itu sendiri, yang secara esensialnya logika adalah
ilmu dan kecapakan menalar, berpikir dengan tepat, sistematis serta universal.
Inilah logika bekerja dengan mengumpulkan berbagai pernyataan dan menghubungkan
untuk mencari nilai dari penyataan-pernyataan tersebut. Pernyataan yang
diperoses oleh logika buka sembarang pernyataan, akan tetapi pernyataan yang
berupa proposisi. Sehingga proposisi, sebagai suatu kalimat yang berisi
pernyataan yang bernilai benar atau salah dan bukan keduanya. Bila sebuah
pernyataan mengandung nilai yang samar, maka pernyataan tersebut tidak dapat
dianalogikan.
Emosi bagian dari dari merupakan
bagian dari persaan juga yang memiliki hubungan dari akar-akarnya, yaitu
kepribadiaanya, terlalu over protektif, sering mendegarkan caci maki orang
lain. Oleh sebab itu, banyaknya pernyataan-pernyataan yang disusun dari
kepribadian ini memiliki sifat yang bertolak belakang sehingga hasil yang
dikeluarkan bila diproses dengan logika menjadi suatu hal tabu dan tidak pasti.
Selain itu, ada juga tingkat prioritas suatu pernyataan dalam individu dan hal
ini terlalu bergantung terhadap individunya. Dan banyak orang yang bahkan tidak
menyadari tingkat prioritas ini. Contoh konkretnya, bila membandingkan lebih
utama mana perkataan orang tau atau perkataan pasangan, karena ada orang yang
lebih mengutamakan orang tua dan ada yang lebih mengutamakan pasangan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar