Senin, 22 Juni 2020

Menuju Sukses Berwirausaha

Siapa yang tidak tahu nama seorang tokoh terkenal yang bernama Karl Marx sebagai bapak ekonomi yang mengatakan dasar dari kehidupan manusia adalah uang. Maka dalam dunia wirausaha tmapknya sudah mulai diminati oleh masyarakat luas, namun seiring kurangnya informasi, banyak orang merasa masih belum jelas tentang aspek-aspek apa saja yang melingkupi dunia wirausaha. Sebagian besar seseorang beranggapan bahwa kewirausahaan adalah dunia kaum pengusaha besar dan mapan, lingkungannya para direktur, dan pemiliki PT, CV, serta berbagai bentuk perusahaan lainnya. Oleh karena itu, kewirausahaan sering dianggap sebagai wacana tentang bagaimana menjadi kaya, sedangkan kekayaan itu sendiri seakan-akan merupakan simbol keberhasilan dari kewirausahaan tersebut.

Bukan hanya sebagian besar masyarakat awam yang berpikir demikian, karena ternyata beberapa lembaga kewirausahaan juga mempunyai persepsi yang mirip. Pada beberapa kesempatan, lembaga=lembaga tersebut menampilkan sosok figur tokoh-tokoh sukses yang katanya berhasil menjadi kaya raya, dengan jalan berwirausaha. Sosok figur yang sukses itu, antara lain terdiri dari tokok-tokoh pengusaha besar yang masyarakat mengenalnya sebagai orang-orang yang terkemuka. Pada banyak kesempatan, lembaga pendidikan saat ini, memberikan pelatihan kewirausahaan kepada mahasiswa yang merupakan terobosan dan usaha untuk membekali mahasiswa dengan soft skill serta pengatahuan business untuk bekal masa depan mahasiswa tersebut.

Maka tak heran yang menjadi idealnya, setelah mahasiswa lulus mereka mampu dan bisa menemukan lahan yang tepat untuk produktif dan berpenghasilan sebagai bagian dari kodrat manusia. untuk mampu berpenghasilan, mahasiswa harus mampu menangkap peluang-peluang yang ada sebagai bagian dari menyusun strategi hidup untuk survive dan sukses yang harus ditempatkan dalam ranah yang paling serius dari setiap insan. Dengan demikian lebih tepatnya, jiwa kewirausahaan yang dibangun untuk menjembatani antara ilmu pengatahuan dengan kemampuan pasar, yang meliputi pembentukan perusahaan baru, aktivitas kewirausahaan dan juga kemampuan managerial yang dibutuhkan seorang entrepreneur.

Maka organisasi kewirausahaan yang di bangun harus membawa sumber daya berupa tenaga kerja, material, dan asset lainnya pada suatu kombinasi yang menambahkan nilai yang lebih besar dari pada sebelumnya, dan juga dilekatkan pada orang yang membawa perubahan, inovasi, dan aturan baru berwirausaha yang kreatif serta efektif. Jadi kewirausahaan merupakan proses penciptaan sesuatu yang berbeda nilainya dengan menggunakan usaha dan waktu yang diperlukan, memikul resiko finansial, psikologi dan sosial yang menyertainya, serta menerima balas jasa moneter dan kepuasan pribadi.

Berdasarkan secara teoritis serta praktis, memulai berwirausaha terdapat beberapa tahapan : Percaya diri, maksudnya bahwa dalam mengelola kegiatan usaha seorang wirausahawan harus mempunyai keyakinan bahwa usaha yang akan dilakukan pasti berhasil, tidak tergantung pada orang lain dalam melakukan kegiatannya dan dikelola secara individualistis serta selalu mempunyai jiwa optimisme yang tinggi. Berorientasi pada tugas dan hasil, maksudany bahwa tujuan kegiatan usaha yang dilakukan untuk mencapai prestasi dengan berorientasi untuk memperoleh laba. Untuk itu kegiatan usaha harus dilakukan dengan tekun, penuh dengan ketabahan, dan tekad kerja cerdas, serta mempunyai dorongan kuat, energitik dan insiatif dalam menjalankan usahanya.

 Pengambilan resiko, kagiatan berwirausaha memang dituntut untuk mengambil resiko yang wajar dari kegiatan usahanya, semakin tinggi resiko semakin besar pula kemungkinan keuntungan yang akan diperoleh, demikian pula sebaliknya. Kepemimpinan, dalam memimpin kegiatan usaha harus pandai bergaul atau berkomunikasi dengan semua lapisan masyarakat ataupun stake holder, serta mampun untuk menerima saran dan kritik demi kemajuan kegiatan usahanya. Keorisinalan, maksudnya kegiatan usaha yang dilakukan selalu dikembangkan dengan kreasi-kreasi yang baru serta mudah untuk menyesuaikan dengan perkembangan segmen pasar. Berorientasi ke masa depan, maksudnya dalam upaya untuk mengembangkan kegiatan usaha hendaknya selalu memamfaatkan perkembangan ilmu pengatahuan, bahasa komunikasi, kebutahan masyarakat luas, serta teknologi agar tidak ketinggalan dengan para pesaing.



Tidak ada komentar:

Posting Komentar