Kamis, 26 Maret 2020

Hermeneutik Ontologis ala Gadamer

Suatu pemahaman lewat teks di beberapa banyak buku mengantarkan aku ke pintu keterbukaan pemikiran yang begitu luas, sehingga bisa mengafirmasi kembali menuju jembatan yang lebih jauh untuk merangkai suatu mimpi ke alam pikiran baru. Dengan demikian, teks-teks yang ada bisa di pahami lewat hermeneutik ontolgis yang secara pemaknaan dengan panafsiran yang sangat kompleks dan sempurna. Oleh karena itu, hermeneutik merupakan bangunan epistimologi yang muncul bukan sebagai tradisi berpikir mandiri, melainkan hasil reaksi, dan koreksi dari beberapa pemikiran yang menyebutkan bahwa seseorang hadir memiliki implikasi pada pemahaman, dan akan masuk pada ontologis penafsiran. Proses interpretasi teks dan fenomena sering menimbulkan kesenjangan pemahaman, antara ekpresi-ekpresi dan narasi yang bermakna subyektif selanjutnya dibuat menjadi obyektif, padahal sebenarnya masih ada kemungkinan bahwa pemahaman masih termediasi oleh subyektifitas oleh penafsir. Gerak historikal inti pemahaman merupakan hasil interaksi masa lalu, kini dan masa yang akan datang. Inilah tokoh yang bernama Gadamer adalah salah satu pemikir kelompok hermeneutik ontologis, mematangkan ide kesadaran, interprtasi teks dan feneomena sehingga menemukan problem filosofis pengembangan ontologi pemahaman secara onyektif. Namun ada juga, kecenderungan yang dilahirkan dari ide pemikiran Gadamer, menjadikan seorang penafsir tidak mungkin melakukan penafsiran yang netral, dan melakukan penyelidikan dari pikiran kosong.

Seiring dengan perkembangan zaman, difinisi hermeneutika mengalami perkembangan dari yang semula dipandang sebagai sebuah ilmu tentang penafsiran, berkembang menjadi ilmu yang berkaitan dengan disiplin sebagai keberbahasaan. Dengan begitu hermeneutika berkembang menjadi sebuah pendekatan dan metodologi baru dalam upaya mengkaji, memahami dan menafsirkan teks kitab suci dan buku-buku yang akhir-akhir ini semakin digandrungi oleh para peneliti akademis, kritikus sastra, sosiolog, sejarawan, antropolog, filsuf maupun teolog untuk memperoleh pengatahuan yang obyektif dari suatu teks. Oleh karena itu, yang menjadi pembahasan tentang hermeneutika bermula dari karya aristoteles, yaitu peri hermenias yang di dalamnya memaparkan bahwa kata-kata yang kita ucapkan adalah simbol dari pengalaman mental kita, dan kata-kata yang kita tulis adalah simbol dari kata-kata yang kita ucapkan. Memahami hermeneutika kita harus masuk ke realitas dan kondisi-kondisi penafsiran yang memungkinkan seseorang dengan dapat memahami atau menafsirkan suatu teks, simbol atau prilaku, yang mencoba mengeluarkan pikiran-pikiran untuk menjawab masalah dalam kehidupan manusia dengan cara menafsirkan apa yang diterima oleh kehidupan manusia dari sejarah dan tradisi, yang terkait dengan hal-hal seperti epistemologi, ontologi, etika dan estetika. 


Selasa, 24 Maret 2020

Menjadi manusia ubermensch will to power ala Nietzsche

Aku berpikir seperti orang besar, aku bertindak seperti orang goblok, maka aku bingung dan bingung karena orang goblok di anggap tidak bisa apa-apa.!!!

Bung Mario 

Siapa aku, siapa kalian dan siapa manusia itu.? Kenapa harus manusia, kenapa orang memandang orang lain dari segi jenis kelamin.? Kenapa harus ada kata-kata perempuan dan laki-laki.? Bukannya kita sama-sama manusia yang terdampar ke bumi seribu tahun yang lalu.! Maka panggil dan lihatlah aku sebagai manusia, jangan lihat aku karena laki-laki atau perempuan, jangan pandang agamaku, jangan lihat budayaku jangan lihat bapak ibuku, jangan lihat fisikku, jangan lihat kepunyaanku, jangan lihat profesiku. Tapi lihatlah perkataan dan moralku sebagai suatu eksistensi aku di bumi ini. Pertanyaan ini dapat saja dengan serta merta dijawab, karena manusialah yang mampu berpikir, bahkan berpikir tentang dirinya. Di luar manusia tidak ada yang dapat memikirkan tentang dirinya sendiri dan hubungannya dengan hal-hal lain. Namun, jawaban itu membutuhkan jalan yang panjang untuk tiba padanya.

Sudah banyak para pemikir atau filsuf yang mengemukakan pemikiran-pemikiran mereka tentang manusia, baik itu para filsuf barat maupun timur. Yunani kuno maupun modern sampai post-modern. Semua pemikiran filsafat mereka selalu dimulai dengan pandangan tentang apa dan siapa itu manusia. Hal itu disebabkan karena manusialah yang menjadi subjek dari seluruh tentang pengatahuan tentang dirinya dan dunianya. 

Berangkat dari kecemasan yang ada dalam diriku ini, yang akhirnya mengantarkan aku kepada titik terang dimana semua manusia hanya mencari sebuah kesenangan belaka. Oleh karena itu, manusia adalah sesuatu yang harus dilampaui untuk mengatasi dirinya manusia dan berkedudukan menjadi manusia unggul. Namun, pada kata Uber dalam ubermensch mempunyai peran yang menentukan dalam membentuk dalam keseluruha makna ubermensch, dimana penekanan penting disini ada pada kehendak untuk berkuasa sebagai semangat untuk mengatasi atau motif-motif untuk mengatasi diri apa yang dikatakan manusia. Ubermensch adalah cara manusia memberikan nilai-nilai pada dirinya sendiri tanpa berpaling dari dunia dan menengok ke seberang dunia, sehingga Nietzsche tidak lagi percaya akan bentuk nilai adikodrati dari manusia dan dunia dengan pemeberian makna hanya dapat dicapai melalui Ubermensch. Dalam Ubermensch yang dibutuhkan adalah kebebasan dan keinginan untuk berkuasa, yang menjadi ukuran keberhasilan adalah perasaan akan bertambahnya kekuasaan. Namun dengan demikian tetap saja Ubermensch hanya dapat dicapai dengan menggunakan seluruh kemampuan yang dimiliki oleh manusia secara individual, maka rumusan Ubermensch yang dirasakan tepat adalah yang diungkapkan oleh seorang tokoh yang bernama Curt Friedlin yaitu, kemungkinan paling optimal bagi seseorang di waktu sekarang dan bukan tingkat perkembangan yang berada jauh di depan yang hanya ditentukan secara rasional.

Tujuan utama dalam Ubermensch adalah menjelmakan manusia yang lebih kuat, lebih cerdas dan lebih berani, dan yang terpenting adalah mengangkat dirinya dari kehanyutan  dalam massa. Apa yang dimaksud dalam kehanyutan massa disini adalah manusia yang ingin mencapai ubermensch haruslah mempunyai jati diri yang khas, yang norma dan nilai yang berlaku dalam masyarakat atau massa pada umumnya. Manusia harus berani menghadapi tantangan yang ada di depan mereka denga menggunakan kekuatannya sendiri. Maka nietzsche bercita-cita menumbuhkan manusia unggul pada akhir perkembangannya yang untuk pencapaiannya diperlukan perjalanan secara bertahap, hidup bermoral tuan, berasas pada kemauan untuk berkuasa, bersikap berani, dan itu menandai manusia unggul yang melampaui manusia itu sendiri. Sepanjang menjelajahi pemikiran nietzsche tampaklah ia berkemauan untuk mencapai tingkat yang tinggi dan lebih tinggi lagi, dan disinilah manusia bukan menjadi tujuan hidupnya. Manusia sebagai manusia tidaklah sempurna, akan tetapi ia dapat dan harus menjadi sempurna, kalau manusia menempatkan dirinya dan hidupnya. Apabila manusia tidak mampu menyempurnakan dirinya sendiri, ia tidak ada gunanya dalam hidup di muka bumi ini. Sebab manusia hanya semacam tali, yang disatu pihak diikatkan kepada binatang dan di lain pihak diikatkan kepada manusia, tasa dasar sebagai tali yang menjembetani binatang dan manusia yang bukan sekadar tujuan pada dirinya sendiri.

Nnietzsche juga menyadari bahwa manusia sering mengiginkan sesuatu yang melebihi kemampuaanya yang diakibatkan oleh kesulitan manusia itu sendiri untuk menyadari kekuatan dirinya. Tidak seperti mahluk lainnya yang dapat menjalani hidup dalam dunia ini dengan mantap dan pasti. Oleh sebab itu, manusia diibaratkan sebagai hewan yang tak pasti, karena prilaku manusia selalu terlihat dalam keragu-raguan sejak mampu menyebut dirinya sebagai AKU kemudian yang berlaku seolah-olah mengarah kepada kemamtapan dan kepastian. Perbuatan seperti itu merupakan keanehan, mustahil bagi manusia, yang seharusnya justru dari ketidakmantapan manusia untuk belajar menghayati hidupnya, sehingga menjadi kreatif untuk meningkatkan dirinya dan sekelilingnya. Jadi, dapat diasumsikan bahwa sejak semula manusia tidak menyadari dirinya sebagai AKU. Maka pada awal hidupnya seorang manusia tidak dapat menjalankan kemanusiaannya yang berjalan dengan proses, sampai pada waktunya ia bisa berpikir dan berkehendak atas inisiatif diri sendiri yang dikatakan AKU. Hasil inisiatif, haruslah mengarah pada pikiran-pikiran yang tinggi, dan memperlihatkan kemauannya untuk hidup atau mencintai hidup. Hidup adalah gerak terus menerus tanpa batas, menuju kesempurnaan, dan manusia harus cinta pada hidup, sebab mengarah pada kemauaan akan harapan yang lebih tinggi. Cita-cita tertinggi adalah hasil dari pemikiran yang teratas bagi manusia.

Dengan demikian, manusia mampu memengang kendali penuh atas hidupnya. Demikian pula dengan tanggung jawabnya atas segala pilihan dan tindakannya. Di sinilah kehendak untuk berkuasa memainkan peranan penting karena mendasari kemampuan manusia untuk menciptkan dan mengatasi masalahnya, tanpa harus bergantung pada moral da agama karena agama dalam hal ini merupakan faktor penghambat untuk menjadi manusia super "Ubermensch will to power". Manusia super akan selalu aktif dan kreatif dan tidak akan terpengaruh dengan lingkungan sekitarnya, selalu mempunyai ciri khas tersendiri, mempunyai nilai dan norma sendiri, karena manusialah yang menciptakan nilai dan norma tersebut. Mnausia super harus meninggalkan apa yang menjadi kepercayaan orang pada umumnya. Hal ini mengindikasikan bahwa manusia super tentunya aka terasing dan terkucil dari lingkungannya, tetapi memang haruslah demikian yang terjadi untuk membuat perubahan dalam diri manusia. Oleh karena itu, Nietzsche sangat tidak menyukai tipe manusia yang tidak mempunyai cita-cita atau keinginan untuk menjadi manusia unggul dan selalu mengharapkan belas kasihan orang lain, karena menurutnya mereka tidak mempunyai rasa malu dan Nietzsche mengatakan bahwa menjengkelkan untuk memberi mereka sesuatu tetapi menjengkelkan juga untuk tidak memberikan mereka apa=apa. Sehingga manusia unggul menurut Nietzsche adalah manusia yang mempunyai keberanian untuk memusnahkan nilai-nilai lama, seperti kata-kata yang diungkapkannya, siapapun yang hendak menjadi kreator dalam kebaikan dan keburukan, sesungguhnya ia lebih dulu harus menjadi pemusnah dan pendobrak segala nilai ruang dan waktu.

Maka sepanjang perjalan saya dalam meminum buku-buku Nietzsche sebagai kekauatan pikiran saya dalam menganlisa kebermaknaan hidup yang sejati, tetapi semua hal yang menjadi ilusi manusia mulai angan-angan dan prilaku haruslah menjadi titik balik bagi keberlangsungan hidup yang tertata. Hal inilah yang menjadi dasar dimana aku harus selalu mendobrak satu sistem penting yang ada di alam semesta ini agar dibukakan pintu rahasia oleh sang pencipta alam semesta, yang nantinya akan saya jadikan sebuah kunci serba guna bagi manusia du muka bumi ini.


Maryonoe dan Nietzsche 




Senin, 23 Maret 2020

Seratus Satu Cita-Cita

Perubahan dunia sekitar, baik yang bersifat konstruktif maupun destruktif, menjadi bagian yang tak terpisahkan dengan kehidupan manusia. Setiap terjadi perubahan lingkungan, manusia harus mengambil keputusan intrinsik pribadi sebagai konsekuensi interaksi manusia dengan dunia sekitarnya. Kegagalan manusia dalam menemukan orientasi intrinsik di tengah berbagai kemungkinan yang tak terhitung banyaknya berpotensi menimbulkan kecemasan yang menjadi salah satu ancaman terhadap kebermaknaan hidup manusia. 

Sebaliknya, keberhasilan manusia menemukan orientasi dan membuat keputusan pribadi dalam mengatasi krisis yang mendatangkan berbagai pengalaman-pengalaman emosi positif yang merupakan salah satu unsur penting dalam kebermaknaan hidup. Yang menjadi masalah bagi satiap orang termasuk aku pribadi adalah bagaimana cara memperoleh kebermaknaan hidup di tengah lajunya percepatan perubahan akibat modernisasi seperti sekarang ini. ??

1. ................... Ingin Menjadi Kaya Materi, Ilmu Pengatahuan, Pengalaman dan Relasi
2. ................... Ingin Memiliki Rumah Pribadi
3. ................... Ingin Membangun Perusahaan dan Menjadi Directur Utama Perusahaan
4. ................... Ingin Memberangkatkan Kedua Orang Tua Naik Haji ke Tanah Suci
5..................... Ingin Keliling Indonesia dan juga Dunia
6..................... Ingin Menjadi Seorang Sarjana Goblok Berpotensi
7..................... Membangun Desa dan Negara menjadi Maju, Pokir, kreativitas, Sosial, Ekonomi, Budaya dan Politik
8..................... Membangun Rumah Tangga SAMAWA
9.....................
10...................
11...................
12...................
13...................
14...................
15...................
16...................
17...................
18...................
19...................
20...................
21...................
22...................
23...................
24...................
25...................
26...................
27...................
28...................
29...................
30...................
31...................
32...................
33...................
34...................
35...................
36...................
37...................
38...................
39...................
40...................
41...................
42...................
43...................
45...................
46...................
47...................
48...................
49...................
50...................
51...................
52...................
53...................
54...................
56...................
57...................
58...................
59...................
60...................
61...................
62...................
63...................
64...................
65...................
67...................
68...................
69...................
70...................
71...................
72...................
73...................
74...................
75...................
76...................
78...................
79...................
80...................
81...................
82...................
83...................
84...................
85...................
86...................
87...................
89...................
90...................
91...................
92...................
93...................
94...................
95...................
96...................
97...................
98...................
99...................
100.................
Saratus Satu...


Jumat, 20 Maret 2020

Humanisme, Arsitektur dan Perencanaan Kota

Humanisme memiliki arti penting bagi kehidupan manusia, khususnya di eropa pada saat itu. humanism ialah istilah dalam sejarah imtelektual yang acap kali digunakan dalam bidang filsafat, pendidikan dan literatur, sehingga pada kenyataanya menujukkan beragam makna yang terkandung dalam kata humanisme ini yang berkenaan dengan pergumulan manusia dalam memahami dan memaknai eksistensi dirinya dalam hubungan kemanusiaan orang lain di dalam komunitas, kelompok dan masyarakat pada umumnya. perbedaan interpretasi atas kata humanisme sebetulnya lebih merupakan persoalan perspektif dalam menelaah bidang yang dikaji.

Pada dasarnya istilah humanisme mempunyai pemaknaan dan riwayatnya yang kompleks. Namun, kata humanisme mulai dikenal dalam wacana filsafat sekitar abad ke-19, menurut seorang tokoh yang bernama K. Bertens, yang mencakup istilah humanisme pertama kali digunakan dalam literatur di jerman, sekitar pada tahun 1806 sedangkan di inggris sekitar pada tahun 1860. humanisme diawali dari term humanis atau yang manusiawi yang dimulai sekitar pada masa akhir zaman skolastik di italia, humanisme itu dimaksudkan untuk mengebrak kebekuan gereja yang memasung kebebasan, kreatifitas, dan cara tangkap manusia yang diinspirasi dari kejayaan kebudayaan Rumawi dan Yunani. 

Humanisme sebagai gerakan kemanusiaan telah mengalami proses penafsiran dan penurunan kata yang panjang. oleh karena itu humanisme irat kaitannya dengan kata latin klasik, yakni humus, yang berarti tanah atau bumi. dari istilah tersebut muncul kata homo yang berarti manusia, dan humanus yang lebih menunjukkan sifat membumi dan manusiawi. para tokoh humanis berkeyakinan bahwa dengan mempelajari kembali karya-karya klasik, spirit yang pernah dimiliki manusia di jaman klasik sempat hilang bertepatan dengan abad pertengahan, yang akan dapat ditumbuhkan kembali melalui kebebasan yang mampu memberikan justifikasi atas otonomi rasional manusia, yang memungkinkan manusia melihat dirinya sendiri terlibat dalam alam dan sejarah, sehingga mampu menjadikan semua itu sebagai bagian dari kehidupannya yang akan menuntun hidup lebih bermoral dan efektif.

Hal ini tercermin pada konseop ideal tentang Manusia Renaissance yaitu individu yang hidup di dunia dan belajar terus menerus tentang berbagai aspek kehidupan di dunia sesuai kemampuaan akalnya, guna meningkatkan kualitas kehidupan diri sendiri dan manusia yang lainnya. kemudian, cakupan sektor dunia pendidikan harus lebih luas tidak hanya meliputi pembelajaran intelektual, tetapi juga pengembangan fisik dan moral, sehingga dihasilkan warga negara yang bertanggung jawab dan memiliki kebanggaan untuk berpartisipasi dalam proses politik. meskipun demikian, para humanis Renaissance bukanlah orang etheis, tetapi mereka tetap meyakini Tuhan sebagai sang pencipta dan maha kuasa. Namun, mereka melihat kuasa Tuhan sebagai suatu kendali umum bukan intervensi terhadap kehidupan manusia sehari-hari, sehingga manusia bisa mengembangkan perspektif keilmiahan untuk memahami hukum-hukum alam yang mengatur dunia. Pada dasarnya manusia menjadi pelayan dunia untuk mengendalikan sebagian masalah melalui kemampuan rasionalnya, karena Tuhan telah menciptakan dan menjaga keteraturan dalam alam raya ini adalah tugas manusia agar tidak terjadi suatu kerusakan pada bumi ini.

Tampaklah suatu bangunan yang unik dan indah bagaikan seni dan arsitektur yang menirukan alam semesta ditata menurut hukum yang rasional dan matematis, dan jika seniman dan arsitek dan menggunakan hukum-hukum yang sama dalam berkarya, maka mereka akan mampu menangkap alat atur yang melandasi ukiran dan pondasi dari suatu banguanan yang memberikan justifikasi bagi penggunaan bentuk-bentuk klasik. Alvar Aalto seorang tokoh yang sangat dikenal sebagai arsitektur modern humnis, menunjukkan posisi kritisnya terhadap rasionalisme yang berorientasi pada teknologi. Bagi Alto sendiri, rasionalisme yang murni harus merupakan sintesis yang mencakupi seluruh bidang aktivitas manusia, termasuk konsep manusia bermain. Oleh karena itu, yang kemudian menjadi elemen-elemen manusia bermain terhadap ketidakseimbangan formula antara fungsi dan bentuk dalam arsitektur, dengan melibatkan berbagai aspek psikologis dan kemanusiaan.

Di bidang perencanaan kota isu tentang Humanisme semakin mendapatkan tanggapan yang meluas seperti tercermin dalam Global Plan Action  UNESCO "Memanusiakan Kota"  yang disampaikan dalam habitat II City Summit di Istambul pada tahun 1996.  Di katakan bahwa kota di abad 21 harus menjadi ruang dan tempat dimana berbagai budaya saling bertemu dab berinteraksi. Oleh karenanya, memanusiakan kota diperlukan pengelolaan atas kompleksitas, aspirasi terhadap diversitas dan berbagai bentuk solidaritas baru. Dengan demikian kota akan menjadi tempat yang unik untuk meletakkan landasan bagi perdamaian dan keselarasan melalui pengembangan solidaritas di warga kota di seluruh penjuru dunia. Kalau ditinjau dari reaksi klasik-modern terhadap kekhawatiran mereka pada kondisi arsitektur di dunia masa kini, karena mereka berargumentasi bahwa para arsitek masa kini sudah terlalu ekosentrik, birokratik, anti-intelektual dan terfragmentasi, tidak selalu membangun daya pikir yang kritis, arogan dan berorientasi ke masa depan. Mereka menyerukan agar para arsitek di masa kini, mampu merealisasikan arsitektur yang lebih berpusat pada manusia agar kita lebih yakin pada kreativitas manusia yang melalui otonomi arsitektur dapat diciptakan kebebasan bagi para perancang untuk menghadapi kekangan dari manntra dominan pembangunan berkelanjutan.

Arsitek harus berani bereksperimen dengan bentuk atau proses material baru tanpa dibatasi oleh lingkungan asalnya. Estetika hendaknya digunakan untuk melayani manusia bukan untuk melengkapi dunia yang alami, namun para arsitek harus berani menghadpi resiko kegagalan. Arsitek harus lebih memiliki keyakinan tentang arsitektur demi kepentingan arsitektur itu sendiri, yang kemudian berbagai kendala dari luar yang membatasi perdebatan atau dialog dan desain perlu di lawan agar dapat menciptkan berbagai kemungkinan arsitektural yang baru.





Jumat, 13 Maret 2020

Selamat Ulang Tahun Sayangku yg ke - 21


18 Maret 1999
18 Maret 2020

Kencang sang waktu berlari tak mampu ku kendalikan dan tak mampu aku perlambat lajunya, sehingga datang lonceng malam ini tepat kau berusia dewasa yang sambil mengiringi usia kisah kita. namun, tidaklah berupa rangkaian bunga ataupun boneka beruang seperti kepunyaan alice, tidaklah pula sebuah puisi yang di tulis dengan pena penuh puja dan puji. aku berharap di usia dua pulah satu tahun ini kau diberi hadiah yang berupa wahyu dari Tuhan Yang Maha Esa yang berupa wahyu kesabaran menghadapi segala tantangan dan rintangan dalam hidup.
Dan aku berdo'a agar Tuhan senantiasa mengutus malaikatnya untuk menjagamu di setiap kamu melangkah, karena aku sadari aku tak bisa menjaga dirimu seutuhnya meskipun aku berusaha untuk seperti itu. do'a dan harapanku ini akan terus menerus diucapkan bukan hanya saat ini. maafkan aku, jika aku tak mampu menjadi laki-laki yang semestinya menemanimu malam ini tepat di hari kelahiranmu, dan tak mampu memberi apa yang kamu inginkan di hari dimana kamu lahir menjadi manusia yang sangat sempurna dan diciptakan untuk bersama selama tuju tahun lamanya. 
Di hari ulang tahunmu ini, biarkan aku menyesap rasa manis dari tawamu yang menggema. biarkan angin bertemu kupu-kupu yang terbang mengelilingimu dan menyertakanmu dalam kebahagiaan, dan aku bersyukur pada Tuhan Yang Maha Esa karena telah memberikan bidadarinya untuk kujaga selama sisa nafas dalam hidupku. kamu adalah salah satu alasan aku masih tegar berdiri di antara ribuan pencemooh diluar sana. kamu adalah alasan aku terus berusaha hidup dan berdiri mendampingimu, karena kamu adalah cinta yang tergambarkan indah oleh sang pujangga. dan kamu adalah mimpi yang berakhir kenyataan, maafkan aku jika selama ini masih terdapat banyak kekurangan di kala aku menemani hari-harimu, meneduhkan siangmu, menghangatkan malammu dan juga mengindahkan mimpimu. 
Maafkan aku karena belum bisa menjadi yang terbaik di antara jutaan laki-laki yang bersiap berdiri di atas singgasana istana kita sendiri yang hanya bisa menulis surat dan mengucupkan kalimat cinta melalui frasa yang hanya bisa memelukmu tanpa mengucapkan apa-apa. kamu adalah segala jawaban dari do'aku dan segala pengharapanku selama ini, dan tetaplah menjadi bidadariku yang siap menanggung resiko dalam membantuku untuk tetap bertahan di negeri yang fana ini. tetap menjadi tempatku untuk berpengang, kamu adalah wanita yang terlalu berharga untuk aku lepas.
Selamat Ulang Tahun Sayanggg.!!!


Aku pengen mendaftar kuliah lagi untuk mengambil program studi teknik pertanian agar tau pupuk apa yang cocok agar cinta kita tumbuh subur selamanyaa..

Tapi di lain sisi . . . ...

Aku mencintaimu itu kayak semacam narkoba, sekali coba jadi candu, enggak di coba bikin pensaran, ditinggalin bikin Sakaw....

Sabtu, 07 Maret 2020

Pelecehan sex di kampus.! Lawan atau eksistensi kepentingan.

Masa remaja ialah suatu waktu kritis untuk mengembangkan ahlak, nilai-nilai serta norma kebiasaan yang hanya akan dirasakan satu kali seumur hidupnya untuk dituntut menjadi kader yang dihadapkan pada tantangan global. Namun, yang terjadi pada remaja, dosen, guru bahkan orang tua yang mencabuli atau pelecehan seksual terhadap anaknya sendiri. Maka dengan demikian prilaku seks bebas yang mengakibatkan kehamilan di luar nikah, pemerkosaan, merebaknya pelacuran di kalangan remaja, aborsi, penyakit menular seksual, dan penyimpangan-penyimpangan pelecehan seksual.

Beberapa hari minggu yang lalu beredar fenomena pecehan seksual di kampus, lawan atau hanya eksistensi kepentingan birokrasi kampus untuk mencari popularitas di mata publik, sehingga mengundang prilaku membayangkan dan mengimajinasikan aktivitas seksual yang bertujuan untuk menimbulkan perasaan erotisme. Fantasi seksual ini biasanya di dapatkan individu dari media atau objek yang dapat meningkatkan seksual.

Para ilmuan dan dosen khusunya seberapa besar yang menyangkut cara seseorang bersikap atau bertingkah laku seksual yang sehat, bertanggung jawab, serta tahu apa yang dilakukannya dan apa akibat bagi dirinya, pasangannya, dan masyarakatnya, sehingga dapat membahagiakan kehidupan seksualnya. Oleh karena itu seseorang yang tidak mempunyai otak dan tolol tidak akan bisa mengontrol nafsu anjingnya yang sangat liar, untuk lebih menekankan pada upaya-upaya pencegahan pelecehan seksual di kampus yang tidak diinginkan dan menyimpang dari suatu aturan yang berlaku di negeri ini. Maka pola sistem pendidikan kita yang harus dikelola secara komrehensif yaitu pendidikan yang menyeluruh baik pendidikan emosional, spritual, intelektual, sosial, budaya, politik, ekonomi dan pendidikan yang bisa mengontrol nafsu yang mengarah pada keinginan buruk yang merugikan banyak orang.

Maka sangat tak terelakkan lagi bahwa hari ini orang yang berpengatahuan atau dengan kata lain "Berpendidikan" belum bisa menjadikan dirinya sadar atas apa yang dilakukan walaupun itu salah, kalau kita berkaca terhadap pandangan filsafat yang mengatakan "aku berpikir maka aku ada" atau kita balik "aku ada maka aku berpikir". Jadi fenomena pelecehan seksual di kalangan mahasiswa sangat meresahkan telinga saya karena berprilaku menyimpang dari nilai-nilai kemanusiaan, 

Jadi suatu tendensi kekuasaan dalam birokrasi kampus jangan dijadikan jembatan bagi kami "mahasiswi" untuk dilecehkan, diskriminasi, dan pemerkosaan, karena kami mahasiswa/i berhak menempuh pendidikan dimanapun kita berada dan kami berhak dapat perlindungan dari pihak-pihak yang yang berprilaku seperti Otaknya Anjingg. 

Lebih baik mati karena memperjuangkan kaum perempuan dari pada mati karena banyak diam melihat keburukan..