Jumat, 07 Februari 2020

Pendidikan di Ambang Kekacauan

Apakah ia sekolah itu penting saat ini..??
Apakah ia kuliah itu penting saat ini..??

Pada realitasnya pendidikan adalah untuk melahirkan regenerasi yang pintar, cerdas dan bermoral sebagai penggerak peradaban di masa di depan. Sehingga lembaga institusi pendidikan pada hakikatnya menjadi agen perubahan sosial kultural masyarakat moderen saat ini. Pendidikan hendaknya mengambil gerda terdepan dalam menyikapi problem sosial di dalam masyarakat, salah satunya lewat sekolah/kuliah. pada kenyataanya banyak peranan fungsi lembaga pendidikan tidak berjalan sebagaimana mestinya, seperti halnya kesehatan, belajar, martabat, kemerdekaan, dan usaha kreatif diartikan tidak lebih hasil kerja lembaga-lembaga yang mengakui mewujudkan tujuan-tujuan tersebut.
Waduhhhhh...!!! Secara sosial kaum miskin selalu mengantungkan hidupnya pada bantuan suatu pelayanan lembaga, ketidak mampuan psikologis, ketidak mampuan mengurus diri sendiri. sungguh aku tak mengerti bila keluarga yang sangat miskin diwajibkan bersekolah 12 tahun, namun aku juga bisa ketawa terbahak-bahak ketika keluarga yang sangat kaya bersekolah dengan harga yang begitu murah, karena yang tidak berpendidikan 12 tahun di cap sebagai orang yang sangat terbelakang. bersama itu pula, baik sekolah maupun universitas atau lembaga-lembaga lainnya yang tergantung pada sekolah mapun universitas tidak terjangkau karena sangat mahal. berkaitan dengan kurikulum selalu digunakan sebagai penentuan renking sosial, karena pada kenyatannya, aktivitas belajar terjadi secara kebetulan, dan bahkan kebanyakan aktivitas belajar yang bukan diniati justru bukan dari hasil pembelajaran yang terprogram.
Jadi bingung dehh untuk menjelaskan pada kaum berdasi yang banyak gelar ituu...!!! Tapi gini deh ilustrasi yang saya temukan di dalam kelas sehingga membentuk pandangan saya terhadap sekolah maupun universitas saat ini, dirancang berdasarkan asumsi bahwa ada suatu rahasia mengenai segaka sesuatu dalam hidup ini. karena sebagian besar kualitas kehidupan tergantung pada upaya mengetahui rahasia itu, bahwa rahasia-rahasia dapat diketahui hanya melalui tahap-tahap yang susul-menyusul secara teratur, dan lagi-lagi hanya guru atau dosen yang secara tepat menyingkapkan rahasia-rahasia itu. seorang siswa/i dan bahkan mahasiswa/i yang selalu menyanjung-nyanjung sekolah atau universitas untuk memahami dunia ini sebagai sebuah piramida paket yang sudah dikelompok-kelompokkan dan piramida ini hanya bisa di akses oleh mereka yang membawa lebel yang tepat.
Hallo.. Kaum yang sering makan ngaji jangan hanya dilipat duitnya terus dimasukin ke laci ingatlah diluar sana masih banyak anak-anak yang belum berpendidikan tinggi. Lebih lanjut bahwa kewajiban sekolah/kuliah secara tidak terelakan membagi suatu masyarakat dalam kutub-kutub yang saling bertentangan, karena terjadi keajaiban di sekolah atau kuliah juga menentukan peringkat atau kasta-kasta internasional. seperti halnya kelas cum laude, terbaik, tercepat, biasa aja dan kelas yang dibilang paling menghebohkan dunia maya yaitu kelas lulusan abadi atau dengan kata lain kelas lulusan 14 semester, sehingga tidak heran jika semua masyarakat diurutkan seperti kasta dimana setiap posisi suatu masyarakat dalam pendidikan ditentukan dengan jumlah rata-rata masyarakat yang sarjana dan tidak sarjana tentu kelas-kelas ini sangat menyakitkan bagi saya.
paradok sekolah maupun universitas sangat jelas, bahwa bertambah banyaknya sekolah dan universitas sama buruknya dengan bertambah banyaknya senjata. walaupun kurang begitu kelihatan dimana-mana, dan biaya pendidikan semakin meningkat jauh lebih cepat dari jumlah mahasiswa/i barunya dan sangat jauh lebih cepat dari pada pendapatan nasional bruto. untuk lebih jelasnya, sekolah maupun universitas mengajarkan kita bahwa pengajaran menghasilkan kegiatan belajar, dan adanya universitas menghasilkan permintaan akan mahasiswanya, karena dengan begitu kita belajar membutuhkan sekolah/kuliah, karena semua kegiatan kita cenderung membentuk relasi-klien dengan lembaga-lembaga spesialisasi lainnya. begitu orang yang belajar dan mengajar dirinya sendiri disepelehkan, semua kegiatan nonprofesional diragukan, Di kelas kita diajarkan bahwa kegiatan proses belajar mengajar yang bernilai adalah hasil kehadiran secara absebsi, bahwa nilai belajar meningkat bersamaan dengan jumlah masukan dan akhirnya bahwa nilai ini dapat diukur dan didokumentasikan oleh angka rapor, sertifikat dan ijazah. dengan andai kata kuliah tak se indah bulan madu.