Mencari makna, bukan mencari nama, apalah arti
sebuah nama kalau tidak memahami arti serta makanya. Selama beberpa dekade
terakhir istilah spiritualitas telah menjadi bahasa umum, yang sebagai cara
untuk mengambarkan aktivitas pencarian akan transendensi yang dilakukan oleh
seseorang, individu serta kelompok. Makna spiritualitas adalah rohani atau ruh
yang berarti segala sesuatu yang bukan jesmani, tidak bersifat duniawi, dan
bukan cara-cara yang bersifat materialistik. Karena spiritualitas memiliki
fungsi integratif dan harmonisasi yang melibatkan kesatuan batin dan
keterhubungan dengan manusia lain, serta realitas yang lebih luas yang
memberikan kekuatan dan kemampuan pada individu untuk transenden.
Dalam istilah kontemporer dan literartur ilmiah,
spiritualitas memiliki sejumlah makan umum dan difinisi. Perbedaan inilah
mencerminkan pada kenyataannya bahwa spiritualitas adalah istilah yang memiliki
makna luas, yang meliputi beberapa domain makna yang mungkin berbeda cara
pandangnya antara kelompok budaya, kebangsaan, dan berbagai agama-agama.
Bentuk
spiritualitas yang berorientasi pada Tuhan, artinya pandangan maupun praktik
spiritualitasnya bersandar pada teologis atau atas wahyu dari Tuhan. Ini semua
hampir ditemukan pada praktik-praktik agama-agama seperti islam, kristen,
hindu, budha, konghucu, serta agama yahudi.
Bentuk
spiritualitas yang berorientasi pada dunia, yakni bentuk spiritualitasnya yang
didasarkan pada harmoni manusia dengan ekologi dan alam. Artinya harmoni alam
dengan pikiran manusia, bahwa alam adalah medan magnet yang akan merespon
segalam pikiran manusia. oleh sebab itulah manusia diwajibkan untuk senantiasa
mengembangkan pemikiran positif agar alam semesta memberika umpan balik yang
positif juga, untuk menuju kehidupan yang maslahat dan batiniah.
Bentuk
spiritualitas yang berorientasi pada humanistik, yang bentuk spiritualnya pada
optimalisasi potensi kebaikan dan kreativitas manusia pada puncak pencapaian
termasuk dalam hal ini pencapaian emosi menuju puncak prestasi.
Pada kenyataannya spiritualitas cocok dengan
kerangka pikir dan budaya orang barat yang berfokus pada individu dan
pengalaman mereka daripada kebutuhan dan pengalam komunitas yang lebih luas.
Hal ini mengandung makna bahwa spiritualitas memberikan peluang kepada setiap
individu untuk memiliki jalan spiritualitasnya secara individual ketimbang
sekedar mengikut pada agama mayoritas yang berlaku pada sebuah komunitas yang
lebih besar. Dengan demikian, spiritualitas yang berdasarkan Agama, Sosial,
Budaya, politik, ekonomi serta Humanis persaudaraan seluruh dunia, maka akan
memberikan kontribusi terhadap kedamaian pikiran dan terbebas dari
ketidakpastian akan tujuan hidup.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar