Senin, 22 Juni 2020

Mencari Makna Spiritualitas

Mencari makna, bukan mencari nama, apalah arti sebuah nama kalau tidak memahami arti serta makanya. Selama beberpa dekade terakhir istilah spiritualitas telah menjadi bahasa umum, yang sebagai cara untuk mengambarkan aktivitas pencarian akan transendensi yang dilakukan oleh seseorang, individu serta kelompok. Makna spiritualitas adalah rohani atau ruh yang berarti segala sesuatu yang bukan jesmani, tidak bersifat duniawi, dan bukan cara-cara yang bersifat materialistik. Karena spiritualitas memiliki fungsi integratif dan harmonisasi yang melibatkan kesatuan batin dan keterhubungan dengan manusia lain, serta realitas yang lebih luas yang memberikan kekuatan dan kemampuan pada individu untuk transenden.

Dalam istilah kontemporer dan literartur ilmiah, spiritualitas memiliki sejumlah makan umum dan difinisi. Perbedaan inilah mencerminkan pada kenyataannya bahwa spiritualitas adalah istilah yang memiliki makna luas, yang meliputi beberapa domain makna yang mungkin berbeda cara pandangnya antara kelompok budaya, kebangsaan, dan berbagai agama-agama.

Bentuk spiritualitas yang berorientasi pada Tuhan, artinya pandangan maupun praktik spiritualitasnya bersandar pada teologis atau atas wahyu dari Tuhan. Ini semua hampir ditemukan pada praktik-praktik agama-agama seperti islam, kristen, hindu, budha, konghucu, serta agama yahudi.

Bentuk spiritualitas yang berorientasi pada dunia, yakni bentuk spiritualitasnya yang didasarkan pada harmoni manusia dengan ekologi dan alam. Artinya harmoni alam dengan pikiran manusia, bahwa alam adalah medan magnet yang akan merespon segalam pikiran manusia. oleh sebab itulah manusia diwajibkan untuk senantiasa mengembangkan pemikiran positif agar alam semesta memberika umpan balik yang positif juga, untuk menuju kehidupan yang maslahat dan batiniah.

Bentuk spiritualitas yang berorientasi pada humanistik, yang bentuk spiritualnya pada optimalisasi potensi kebaikan dan kreativitas manusia pada puncak pencapaian termasuk dalam hal ini pencapaian emosi menuju puncak prestasi.

Pada kenyataannya spiritualitas cocok dengan kerangka pikir dan budaya orang barat yang berfokus pada individu dan pengalaman mereka daripada kebutuhan dan pengalam komunitas yang lebih luas. Hal ini mengandung makna bahwa spiritualitas memberikan peluang kepada setiap individu untuk memiliki jalan spiritualitasnya secara individual ketimbang sekedar mengikut pada agama mayoritas yang berlaku pada sebuah komunitas yang lebih besar. Dengan demikian, spiritualitas yang berdasarkan Agama, Sosial, Budaya, politik, ekonomi serta Humanis persaudaraan seluruh dunia, maka akan memberikan kontribusi terhadap kedamaian pikiran dan terbebas dari ketidakpastian akan tujuan hidup.




Tidak ada komentar:

Posting Komentar