Jumat, 19 Juni 2020

Dari Marx akan kemana..??

Filsafat Marx bersumber pada filsafat klasik jerman, dengan kata lain filsafat marxisme adalah materialisme. Hasil yang paling penting dari Marx di bidang filsafat ialah dialektika, yaitu ajaran tentang perkembangan dalam bentuknya yang sempurna, paling dalam, bebas dari sifat berat sebelah, ajaran tentang kerelatifan pengatahuan manusia yang memberikan pencerminan kepada kita tentang materi yang berkembang abadi. Marx tidak berhenti memperdalam dan mengembangkan materialisme filsafat, tapi ia melengkapinya, ia meluaskan pengertian materialisme filsafat tentang alam kepengertian tentang masyarakat manusia. Penerapan, penggunaan, dalam pelaksanaan azas-azas pokok materialisme dialektik di lapangan gejala sosial, gejala kemasyarakatan, itulah yang dinamakan materialisme historis.

Materialisme filsafat Marx telah menunjukkan kepada rakyat pekerja jalan keluar dari perbudakan jiwa. Ekonomi politik Marx bersumber pada ekonomi klasik inggris, yang secara sistem ekonominya telah meletakkan dasar-dasar untuk teori nilai lebih. Marx telah menyingkapkan juga hubungan antara manusia dalam penukaran, antara barang dangangan yang satu dengan barang dangangan yang lain. Dalam hal ini ahli ekonomi borjuis hanya melihat hubungan antara barang-barang tidak menyingkapkan hubungan antara manusia. Marx membuktikan bahwa dalam sistem kapitalis tenaga kerja manusia pun menjadi barang perdangangan. Dan dari sinilah Marx menjelaskan bagaimana kaum buruh menghasilkan nilai lebih yang menjadi sumber kekayaan seluruh kelas kapitalis. 

Menuju dan mengerti, tujuan dari eksploitasi dan penindasan ini ialah untuk mendapat keuntungan-keuntungan luar biasa. Tetapi dalam mengeksploitasi negeri-negeri ini imprealisme modern terpaksa membiki jalan kereta api, pabrik-pabrik, dan perusahaan-perusahaan, menciptakan pusat-pusat industri dan perdangangan. Timbulnya suatu kelas kaum proletar, munculnya inteligensia bumi putera, bangunnya kesadaran nasional, tumbuhnya untuk gerakan kemerdekaan, demikianlah akibat-akibat yang tidak dapat dihindari dari politik ini. Dengan sendirinya, akibat dari pada ini ialah timbul persatuan di antara musuh yang sejati dengan yang bisa menjadi musuh untuk bangkit melawan partai. Ini berakibat partai mengisolasi diri sendiri dan ini sangat melemahkan partai.

 Karena dengan begitu, partai tidak cukup mengarahkan perhatian anggota-anggotanya kepada pekerjaan-pekerjaan praktis yang kecil-kecil, yang remeh-remeh yang ada hubungannya dengan kebutuhan sehari-hari dari kaum buruh, kaum tani, dan kaum intelektual pekerja. Padahal hanya disini, dalam pekerjaan ini, partai bisa mempersatukan massa pekerja yang luas di sekeliling partai. Untuk itu, organisasi yang bersifat nasional dan dibentuk oleh sekelompok warga negara Indonesia secara sukarela atas dasar kesamaan kehendak dan cita-cita untuk memperjuangkan dan membela kepentingan politik anggota, masyarakat, bangsa dan negara, serta memelihara keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945.





Tidak ada komentar:

Posting Komentar