Kamis, 10 Desember 2020

Umurku Kebebasanku

11 – Desember – 1999 : 11- Desember – 2020. itulah angka mistis, angka keramat, angka ketakutan, angka harapan dan angka paling menakutkan. Ketika sejarah panjang mengukir hidupku kata demi kata, dari seniman hingga desainer yang sulit aku bayangkan di masa lalu. Zaman yang begitu cepat berubah dan bergejolak, fasilitas hidup yang serba serbi membuat pikiranku muncul persepsi tentang ketidakpastian antara keinginan dan realitas hidup yang nyata. Walaupun umurku semakin bertambah akan aku terima tanpa dengan menyerah dengan keadaan yang begitu absurd, seolah-olah serendipity dalam hidup ini sulit untuk diulangi sebagai momentum yang membekas karena afirmasinya pikiranku dengan realitasku selama ini.

Aku bebas maka aku abadi. Namun, aku “manusia” sebelum bertemu dengan pengalaman absurd, aku hidup dengan penuh harapan dan idealisme yang akan runtuh begitu saja setelah menemui pengalaman absurditasnya. Sampai sejauh ini aku menyadari tentang kehidupanku yang ada di setiap saat akan timbul gairah dan semangat yang mengebu-ngebu. Karena kegairahanku sebagai tanda dengan adanya kesadaranku tentang saat, kesadaran inilah yang merupakan absurditas yang sangat ideal. Bila sikap bodoh amat atau masa bodoh membuat aku “manusia” telah bebas dari segala aturan dan belenggu-belenggu yang mengikatnya, sehingga aku “manusia tidak perlu lagi memilih maupun menolak.

Dan seterusnya umurku kebebasanku, yang telah dibebaskan dari segala beban cita-cita dan harapan tentang masa depan. Jika aku berada pada diriku sendiri, maka aku menjadi baru berada, karena segala yang berada dalam diri ini tidak aktif, akan tetapi juga tidak pasif, tidak meng-ia-kan dan tidak menyangkal. Menjadi, baru kemudian ada, itu sangat memuakkan bagi diriku sendiri tanpa kesadaran dan makna hidup yang sejati dan ideal, dengan cara sadar akan dirinya yang mempunyai hubungan dengan keberadaannya, bertanggung jawab atas fakta hidup, fakta sosial, fakta sejarah diriku dan sejarah bangsaku, serta fakta ekonomi, dan fakta demokrasi, fakta penghiantan, fakta kekecewaan, ketidakpastian, di akhir cerita adalah fakta kesenangan dan kebahagiaan.

 Dalam keadaan yang demikian, aku berusaha untuk membebaskan diri dari kecemasan dan dengan mencoba menghindari dari belenggu pikiranku sendiri. Aku bebas maka aku abadi adalah esensi pertama bagiku, biasanya aku yang bebas akan selalu menciptakan diriku sendiri, aku yang bebas dapat mengatur, memilih dan dapat memberi makna pada realitas yang aku alami. Bagiku eksistensi memiliki makna keterbukaan, kebingungan, kehancuran, kegelisahan, karena diriku berbeda dengan benda yang lain. 

Aku bebas maka aku abadi





Jumat, 16 Oktober 2020

Aku Manusia Bukan Bukan

Bila banyak orang berpendapat tentang siapa aku, darimana asal diriku, kenapa harus ada orang yang sperti aku, lalu buat apa aku diciptkan yang seperti ini, kemudian aku mengalami penghancuran diri secara radikal sebagai tanda akhir dari sebuah catatan. Cukup kita sadari bahwa hal-hal yang berhubungan dengan kehidupan tidak cukup lagi hanya di terangkan dengan filsafat. Namun pada saat kalahirannya, ilmu pengathuan yang identik dengan filsafat mempunyai corak mitologis dengan segala sesuatu yang ada dan mungkin ada diterangkan. Berbagai macam kosmogoni menjelaskan bagaimana kosmos dengan berbagai aturanya terjadi dan dengan teogoninya diuraikan dengan peranan para dewa yang merupakan unsur penentu terhadap segala sesuatu yang ada serta keberadaan jiwaku ini.

Bagaimana corak mitologik ini telah mendorong upaya manusia untuk “berani” menerobos lebih jauh tentang eksistensi dirinya, hakikat dunia, serta esensi dari suatu kepercayaan, untuk mengetahui adanya sesuatu yang eka, tetap, abadi, dibalik yang bhineka, berubah dan sementara. Lalu akal budi dan pengalaman atau kombinasi antara akal dan pengalaman, instuisi, merupakan sarana yang dimaksud dalam epistemologi, sehingga dikenal dengan adanya model-model epistemologi seperti, rasionalisme, empirisme, kritisisme, positivisme, fenomenologi dengan berbagai variasinya, beserta tolak ukurnya bagi pengatahuan ilmiah seperti teori koherensi, pragmatis, dan teori intersubjektif.

Maka tidak ada suatu kebenaran tunggak yang tersedia bagi manusia seperti aku atau yang tinggal dipetik begitu saja. Tidak akan ada henti-hentinya manusia akan terus mencari serta mewujudkan kebenarannya yang ditandai ruang dan waktu. Jika banyak orang menganggap aku manusia yang bukan-bukan itulah puncak kejayaan seorang manusia yang goblok di dalam kebijaksanaannya. Memang ada suatu paradigma hermeneutik yang dipengaruhi oleh filsafat bahasa yang dilatarbelakangi fenomenologi dan eksistensialisme mengenai kesatuan antara “isi pikir” dengan “pengungkapannya”.

Perkataanku adalah hasil alam pikirku, perkataanku membentuk teks yang dijadikan suatu rujukan ilmiah dalam tafsir kehidupan yang abadi, bila semua identik dengan perkataan yang bukan-bukan, maka aku bukan manusia, aku bukan orang gila, aku bukan laki-laki, aku bukan perempuan, aku bukan agamawan, aku bukan hartawan, aku bukan seorang ideologis, aku bukan maryonois, aku bukan siapa-siapa.??? Dan bukan apa-apa.??? Tapi bisa menjadi apa.?? Serta hilang dari apa menjadi apa.?? Semua itu tergantung sadar diri dan tahu diri. 



Rabu, 09 September 2020

Tarikat Marioisme

Karl marx terlalu materialisme, hegel terlalu idealisme, aguste comte terlalu positivisme, marthin luther terlalu individualisme, Ernest Renan terlalu nasionalisme, Hasan Al-Banna terlalu islamisme dan Soekarno terlalu Marhaenisme. Memang semua mempunyai paradigma masing-masing dalam memberika solusi dan juga masalah, sehingga dari tokoh yang satu ke tokoh yang lainnya tumpang tindah pengatahuan yang sama-sama menganggap ideal. Kemudian dalam kehidupan yang serba rumit dan serba mudah kita sering kali ikut tokoh atau mencari sosok figur sebagai panutan dalam memandang suatu problem yang terjadi, lalu kapan kita mendayagunakan otak sebagai manusia yang berpikir agar tidak hanya ikut-ikutan belaka yang berdiri di atas pandangan orang lain.

Jika Marioisme di bilang pandangan yang sesat jawabannya iya aliran ini memang sesat, jika Marioisme di bilang pandangan yang baik jawabannya adalah iya aliran ini memang baik sebagai jembatan alternatif untuk menyeimbangkan dari banyaknya pandangan ulama dan filosof dari yunani. Karena nilai-nilai yang terkandung dalam paham Marioisme merupakan tertanamnya sifat dalam jiwa yang menimbulkan macam-macam perbuatan dengan gampang dan mudah, serta tidak memerlukan pemikiran dan pertimbangan untuk menjadi baik ataupun menjadi jahat. Oleh karena itu, kebahagiaan hidup seseorang bisa terpenuhi dengan cara berpengetahuan yang baik, dan memiliki prilaku yang utama hanya akan di dapat saat ia mampu menyatu dengan gajala alam yang secara kodrati telah diatur oleh Tuhan.

Maka paham islamisme merupakan pernyataan yang menunjukkan keimanan seseorang, materialisme merupakan kebutuhan finansial agar hidup yang berkelanjutan, idealisme merupakan kebutuhan jiwa mulai dari kebutuhan biologis, ego, super ego dan kebiasaan-kebiasaan yang tak terduga. Inilah tarikat marioisme merupakan refleksi empiris dari eksternalisasi kualitas batin dalam berbagai aspek kehidupan yang aku jalani selama ini. Namun, yang membentuk kepribadian utuh pada diri manusia adalah hasil sengkretisme dari berbagai pandangan dan pengalaman langsung sesuai konteksnya. Jika manusia tidak sanggup hidup seorang diri tanpa lingkungan psikis atau rohaniahnya walaupun biologis-fsikologis mungkin dapat mempertahankan dirinya pada tingkat kehidupan vegetatif. Maka diri manusia tanpa pergaulan sosialisme itu manusia tidak dapat berkembang secara komrehensif. 

Marioisme menjadi sangat jelas dan komplek secara menyeluruh dari setiap pandangan yang ada, yang artinya bagi seorang diri yang individualis, sosialis, materialis, positivis dan islamis serta marhaenis merupakan pandangan dari al-amanah, al-sidqu, al-adl, al-afwu, at-taawun, al-islah, al-ikha’, silaturrahmi, at-tawadu’, al-ihsan, al-khusu’, hukum tarikat ini hanya berjalan sesuai dengan kata hati, dalam arti bahwa kata hati ini menjadi syarat menuju manusia sempurna, supaya tarikat ini baik harus berbuat dengan rasa wajib sebagaimana alam bisa berjalan dengan tertib, maka seperti itu pula tarikat Marioisme sampai pada idea tentang ketuhanan yang absolut dan abadi.




Selasa, 08 September 2020

Mistik, Matematik dan Logika

Tentang tulisanku bukan sekedar rayuan dalam teks tapi diplomasi lewat sakralitas angka yang di terima oleh logika, walaupun banyak akademika dan yang bukan akademika menjadi soal utama dalam merumuskan kejadian demi kejadian yang dirasakan dalam dunia mistik. Maka dari itu jika suatu saat nanti aforisme apa yang aku tulis menjadi suatu seni biologis yang melahirkan akomoditas logika dan dihanyutkan dalam geometri dan siku-siku. Bahwa sesungguhnya aku menyadari kehadiran Tuhan dengan makhluknya, dengan memasuki sebuah hubungan mistik yang semula bersifat pribadi sekarang mendua dengan Tuhan, karena mistik mengajak untuk menyatu secara intim dengan Tuhan dan membuang segala bentuk individualitas, perasaan, pikiran, dan tindakan itu semua melebur menjadi satu kesatuan.

Lalu para astronom jaman babilonia telah berusaha untuk memprediksi suatu kejadian dengan mengkaitkan dengan fenomena perbintangan seperti gerhana bulan dan titik kritis dalam siklus planet yang terdiri dari konjungsi, oposisi, titik stasioner, dan vasibilitas pertama dan terakhir. Bahwasanya matematika adalah cabang dari logika karena semua konsep matematika mulai dari aritmatika, aljabar analisis, pecahan, penambahan, pengurangan serta perpecahan dan persamaan. Padahal sebuah konsep dianggap ilmiah jika mampu membuktikan validitas argumenya, yang sudah terangkai dalam angka-angka yang logis baik menggunakan logika deduktif maupun induktif, dengan bukti-bukti mistik yang mengabstraksikan pikiran di dalam pikiran.

Memang fitrahnya manusia mampu menalar, berpikir analisis, matematik dan mistik dan diakhiri dengan kesimpulan, sehingga jiwa manusia memahami dan mempersepsikan segala sesuatu dengan indra spiritualnya dengan jalan angka dan berpengang teguh pada logika, yang menembus kulit materi dan menangkap cahaya yang abadi. Dengan cara mistik, sakralitas angka dan logika, manusia bisa menerima wahyu dan pengalaman langsung dari Tuhan. Kemudian hubungan kuantitatif menghimpun benda-benda fisik yang di praktekkan manusia, dan mulai bekerja sebagai model mandiri yang kokoh. Maka sistem bilangan asli dan idealisasi membentuk hubungan yang kuantitatif dari pengalaman esktrapolasi yang jauh lebih besar, maka yang menjadi ambisiusitas untuk merumuskan suatu sistem aksioma dan aturan inferensi yang akan mencakup semua matematika dari dasar aritmatika sampai mahir kalkulus. Dan diimpikan menyusun metode panalaran matematika dan menempatkan bilangan angka, mistik dan logika secara tunggal. 

Setelah megalami realitas yang jelas lewat angka-angka yang diterima oleh akal atau logika, maka mistik yang bekerja dari tahap kebangkitan diri – penyucian diri – pencerahan diri -    pengaplikasian diri – penyatuan kehidupan. Tindakan tersebut akan melahirkan sebuah proses yang simbolisasi dan proporsional, proporsi-proporsi ini merupakan alat-alat logis yang merupakan serangkaian keputusan yang diambil. Justru itu kebenaran ataupun nilainya di tentukan oleh dasar angka matematika tambahan, perkalian, pecahan dan pengurangan yang konotasinya mengalir dengan pola-pola yang teratur, seperti geometri didasarkan pada intuiasi murni ruang, serta aritmatika menyelesaikan konsep angka dengan penambahan berurutan dari unit dalam waktu.

Di balik sakralitas angka 13, 9, 8, 4, 6, 




Minggu, 06 September 2020

Aku Manusia Alternatif

Aku siapa.?

Manusia siapa.?

Berangkat dari titik aku dan manusia menjadi suatu yang sangat esensial bagi kehidupan, akan tetapi hakikat dari kehidupan seolah-olah absurd tidak nyambung dengan apa yang kita pikirkan. Maka aku dan manusia memberikan substansi pada pengalaman batin, sehingga dimensi-dimensi mikrokosmos manusia yang bercahaya, hidup, sadar, mengetahui, dan cerdas itu hasi dari singkronisasi pada tahap level yang di maksud raga, jiwa dan ruh. Oleh karena itu, manusia merupakan tubuh yang tampak dan menjadi tabir kegelapan, kebodohan, gegabah, tidak nyaman dan mati.

Sedangkan yang berdiri di tengah-tengah tidak bercahaya dan juga tidak gelap, tidak hidup juga tidak mati, tidak juga cerdas dan juga tidak bodoh, sadar juga tidak sadar, tidak juga baik dan tidak juga jahat, inilah yang di maksud jiwa selalu berada di titik esktrim yang memang selalu berubah-berubah level pada setiap waktu dimana aku dan manusia masih bernafas. Sedangkan dunia tubuh ditempati oleh salah satu makhluk yang terbuat dari tanah liat, antara dua dunia itulah berdiri banyak dunia yang lain yang mengkombinasikan kualitas-kualitas material dan spiritual di dalam ruhani dan di aduk menjadi makhluk yang alternatif yang beda dari yang lainnya.

Aku pun terhanyut dalam cahaya dan kegelapan yang menjembatani seperti setan berada di tengah-tengah bumi/tanah di atasnya ada api dan di atasnya ada cahaya yang menerangi bumi/tanah. Lalu kenapa setiap kali aku berbuat baik selalu ada kejahatan di balik kebaikan dan ketika berbuat kejahatan selalu ada kebaikan di balik kejahatan. Dengan kurun waktu yang aku alam sebagai manusia sangat super singkat dan padat, ketika aku menganggap diriku berada dalam keabadian, karena dari satu sisi identik dengan ada, dari sisi lain identik dengan non-eksistensi. Jika entitas keabadiaanya sendiri diketahui (AKU) apa boleh buat yang dulunya ada menjadi tiada dan sekarang lebih berada atau bahkan abadi untuk selamanya.



Jumat, 24 Juli 2020

Tragedi Masa Depan

Tragedi adalah kata yang mengambarkan perencanaan, pandangan, dan imajinasi yang akan terjadi. Oleh sebab itu gambaran atas suatu peristiwa yang diharapkan saat ini untuk tidak terjadi, tapi pada kenyataannya tetap terjadi juga. Maka tragedi masa depan selalu dilihat dari hasil-hasil fisik atau kerusakan-kerusakan yang dihasilkan oleh peristiwa tragedi yang menjadi pertanda saat ini. Lalu melewati banyaknya kejadian dan femomena sejarah sehingga nilai-nilai keestetikaan yang terlihat sangat menonjol dalam dunia seni, dan seharusnya manusia dalam rentang dalam perjalanan sejarah yang sudah sedemikian panjang sudah bisa memahami makna estetika secara lumayan utuh.

Karena kerakter seni atau keindahan yang ditonjolkan adalah dalam bentuk mitos dan legenda-legenda yang sangat serius, yaitu upaya pengalihan dari derita dan kepedihan yang manusia hadapi dalam kehidupan sehari-harinya ke dalam wujud Tuhan yang memaksa. Kemudian untuk bertanggung jawab terhadap kesialan yang manusia alami dalam hidupnya, maka unsur-unsur supranatural kemudian menjadi bagian sentral dalam irama kehidupan manusia, supranatural itu sendiri mencakup bagian luar wilayah manusia yang menuntut pada dibentuknya aturan-aturan yang sangat mengikat dalam tindakan-tindakan yang metodis dan tersusun.

Terjadinya tragedi di masa depan akibat adanya gerakan-gerakan seni yang berusaha menciptakan realitas alternatif yang penuh dengan peraturan-peraturan yang sangat mengikat dan menuntut kepatuhan yang mutlak serta baku dalam mewujudkan nilai-nilai seni yang bersifat melimpah dari tempat yang kepada tempat yang paling rendah. Untuk lebih tepatnya keadaan yang sempurna ini yang berbeda dengan realitas sehari-hari yang dapat dipahami dengan cara yang tidak sempurna, kesadaran mendalam akan bersifat tidur lenyap dan mimpi-mimpi yang menyembuhkan dan sangat membantu dalam menghadapi keadaan yang lebih spesifik dan teratur.

Kemudian proses adaptasi manusia terhadap tantangan kehidupan adalah bagian dari proses terbentuknya aliran seni alternatif dan aliran seni buatan sejarah yang mendalam, yaitu upaya-upaya menonjolkan sensasi-sensasi penampakan dari setiap pengalaman-pengalaman manusia baik secara personal maupun secara kolektif, serta akan dirayakan dengan penuh antusias dan ceria dengan perayaan-perayaan dalam bentuk tulisan kreatif, seni ukir, mitos yang lucu dan manarik, dan bangunan-bangunan yang megah dan unik, serta aneka ragam patung-patung dan dewa-dewi. 

Selanjutnya upaya-upaya penerimaan dan pemahaman terhadap hakikat-hakikat realitas, kedudukan manusia dan gaya buatan manusia yang beralih fungsi menjadi pelaku sentral dan memegang kendali utama terhadap jalannya cerita yang dialami manusia dalam kehidupan sehari-hari. Maka manusia bukan lagi seniman, ia telah menjadi sebuah karya seni, kekuatan artistik yang secara alami menyatakan diri pada kegembiraan tertinggi keesaan asali di tengah-tengah serangan kemabukan yang hebat.



Kehidupan

kehidupan yang sering kali dimaknai sebagai panggung malapetaka nyeris terdengar di telinga kita setiap hari. tapi kehidupan juga menjadi sumber rezeki yang melimpah dan membahana bagi setiap makhluknya di muka bumi ini, justru dengan memahami gaya hidup yang beraneka ragam kita semua akan terbebas dari suatu pemikiran yang putus asa memaknai kehidupan yang lebih harmonis dan bermamfaat.