Kamis, 10 Desember 2020

Umurku Kebebasanku

11 – Desember – 1999 : 11- Desember – 2020. itulah angka mistis, angka keramat, angka ketakutan, angka harapan dan angka paling menakutkan. Ketika sejarah panjang mengukir hidupku kata demi kata, dari seniman hingga desainer yang sulit aku bayangkan di masa lalu. Zaman yang begitu cepat berubah dan bergejolak, fasilitas hidup yang serba serbi membuat pikiranku muncul persepsi tentang ketidakpastian antara keinginan dan realitas hidup yang nyata. Walaupun umurku semakin bertambah akan aku terima tanpa dengan menyerah dengan keadaan yang begitu absurd, seolah-olah serendipity dalam hidup ini sulit untuk diulangi sebagai momentum yang membekas karena afirmasinya pikiranku dengan realitasku selama ini.

Aku bebas maka aku abadi. Namun, aku “manusia” sebelum bertemu dengan pengalaman absurd, aku hidup dengan penuh harapan dan idealisme yang akan runtuh begitu saja setelah menemui pengalaman absurditasnya. Sampai sejauh ini aku menyadari tentang kehidupanku yang ada di setiap saat akan timbul gairah dan semangat yang mengebu-ngebu. Karena kegairahanku sebagai tanda dengan adanya kesadaranku tentang saat, kesadaran inilah yang merupakan absurditas yang sangat ideal. Bila sikap bodoh amat atau masa bodoh membuat aku “manusia” telah bebas dari segala aturan dan belenggu-belenggu yang mengikatnya, sehingga aku “manusia tidak perlu lagi memilih maupun menolak.

Dan seterusnya umurku kebebasanku, yang telah dibebaskan dari segala beban cita-cita dan harapan tentang masa depan. Jika aku berada pada diriku sendiri, maka aku menjadi baru berada, karena segala yang berada dalam diri ini tidak aktif, akan tetapi juga tidak pasif, tidak meng-ia-kan dan tidak menyangkal. Menjadi, baru kemudian ada, itu sangat memuakkan bagi diriku sendiri tanpa kesadaran dan makna hidup yang sejati dan ideal, dengan cara sadar akan dirinya yang mempunyai hubungan dengan keberadaannya, bertanggung jawab atas fakta hidup, fakta sosial, fakta sejarah diriku dan sejarah bangsaku, serta fakta ekonomi, dan fakta demokrasi, fakta penghiantan, fakta kekecewaan, ketidakpastian, di akhir cerita adalah fakta kesenangan dan kebahagiaan.

 Dalam keadaan yang demikian, aku berusaha untuk membebaskan diri dari kecemasan dan dengan mencoba menghindari dari belenggu pikiranku sendiri. Aku bebas maka aku abadi adalah esensi pertama bagiku, biasanya aku yang bebas akan selalu menciptakan diriku sendiri, aku yang bebas dapat mengatur, memilih dan dapat memberi makna pada realitas yang aku alami. Bagiku eksistensi memiliki makna keterbukaan, kebingungan, kehancuran, kegelisahan, karena diriku berbeda dengan benda yang lain. 

Aku bebas maka aku abadi





Jumat, 16 Oktober 2020

Aku Manusia Bukan Bukan

Bila banyak orang berpendapat tentang siapa aku, darimana asal diriku, kenapa harus ada orang yang sperti aku, lalu buat apa aku diciptkan yang seperti ini, kemudian aku mengalami penghancuran diri secara radikal sebagai tanda akhir dari sebuah catatan. Cukup kita sadari bahwa hal-hal yang berhubungan dengan kehidupan tidak cukup lagi hanya di terangkan dengan filsafat. Namun pada saat kalahirannya, ilmu pengathuan yang identik dengan filsafat mempunyai corak mitologis dengan segala sesuatu yang ada dan mungkin ada diterangkan. Berbagai macam kosmogoni menjelaskan bagaimana kosmos dengan berbagai aturanya terjadi dan dengan teogoninya diuraikan dengan peranan para dewa yang merupakan unsur penentu terhadap segala sesuatu yang ada serta keberadaan jiwaku ini.

Bagaimana corak mitologik ini telah mendorong upaya manusia untuk “berani” menerobos lebih jauh tentang eksistensi dirinya, hakikat dunia, serta esensi dari suatu kepercayaan, untuk mengetahui adanya sesuatu yang eka, tetap, abadi, dibalik yang bhineka, berubah dan sementara. Lalu akal budi dan pengalaman atau kombinasi antara akal dan pengalaman, instuisi, merupakan sarana yang dimaksud dalam epistemologi, sehingga dikenal dengan adanya model-model epistemologi seperti, rasionalisme, empirisme, kritisisme, positivisme, fenomenologi dengan berbagai variasinya, beserta tolak ukurnya bagi pengatahuan ilmiah seperti teori koherensi, pragmatis, dan teori intersubjektif.

Maka tidak ada suatu kebenaran tunggak yang tersedia bagi manusia seperti aku atau yang tinggal dipetik begitu saja. Tidak akan ada henti-hentinya manusia akan terus mencari serta mewujudkan kebenarannya yang ditandai ruang dan waktu. Jika banyak orang menganggap aku manusia yang bukan-bukan itulah puncak kejayaan seorang manusia yang goblok di dalam kebijaksanaannya. Memang ada suatu paradigma hermeneutik yang dipengaruhi oleh filsafat bahasa yang dilatarbelakangi fenomenologi dan eksistensialisme mengenai kesatuan antara “isi pikir” dengan “pengungkapannya”.

Perkataanku adalah hasil alam pikirku, perkataanku membentuk teks yang dijadikan suatu rujukan ilmiah dalam tafsir kehidupan yang abadi, bila semua identik dengan perkataan yang bukan-bukan, maka aku bukan manusia, aku bukan orang gila, aku bukan laki-laki, aku bukan perempuan, aku bukan agamawan, aku bukan hartawan, aku bukan seorang ideologis, aku bukan maryonois, aku bukan siapa-siapa.??? Dan bukan apa-apa.??? Tapi bisa menjadi apa.?? Serta hilang dari apa menjadi apa.?? Semua itu tergantung sadar diri dan tahu diri. 



Rabu, 09 September 2020

Tarikat Marioisme

Karl marx terlalu materialisme, hegel terlalu idealisme, aguste comte terlalu positivisme, marthin luther terlalu individualisme, Ernest Renan terlalu nasionalisme, Hasan Al-Banna terlalu islamisme dan Soekarno terlalu Marhaenisme. Memang semua mempunyai paradigma masing-masing dalam memberika solusi dan juga masalah, sehingga dari tokoh yang satu ke tokoh yang lainnya tumpang tindah pengatahuan yang sama-sama menganggap ideal. Kemudian dalam kehidupan yang serba rumit dan serba mudah kita sering kali ikut tokoh atau mencari sosok figur sebagai panutan dalam memandang suatu problem yang terjadi, lalu kapan kita mendayagunakan otak sebagai manusia yang berpikir agar tidak hanya ikut-ikutan belaka yang berdiri di atas pandangan orang lain.

Jika Marioisme di bilang pandangan yang sesat jawabannya iya aliran ini memang sesat, jika Marioisme di bilang pandangan yang baik jawabannya adalah iya aliran ini memang baik sebagai jembatan alternatif untuk menyeimbangkan dari banyaknya pandangan ulama dan filosof dari yunani. Karena nilai-nilai yang terkandung dalam paham Marioisme merupakan tertanamnya sifat dalam jiwa yang menimbulkan macam-macam perbuatan dengan gampang dan mudah, serta tidak memerlukan pemikiran dan pertimbangan untuk menjadi baik ataupun menjadi jahat. Oleh karena itu, kebahagiaan hidup seseorang bisa terpenuhi dengan cara berpengetahuan yang baik, dan memiliki prilaku yang utama hanya akan di dapat saat ia mampu menyatu dengan gajala alam yang secara kodrati telah diatur oleh Tuhan.

Maka paham islamisme merupakan pernyataan yang menunjukkan keimanan seseorang, materialisme merupakan kebutuhan finansial agar hidup yang berkelanjutan, idealisme merupakan kebutuhan jiwa mulai dari kebutuhan biologis, ego, super ego dan kebiasaan-kebiasaan yang tak terduga. Inilah tarikat marioisme merupakan refleksi empiris dari eksternalisasi kualitas batin dalam berbagai aspek kehidupan yang aku jalani selama ini. Namun, yang membentuk kepribadian utuh pada diri manusia adalah hasil sengkretisme dari berbagai pandangan dan pengalaman langsung sesuai konteksnya. Jika manusia tidak sanggup hidup seorang diri tanpa lingkungan psikis atau rohaniahnya walaupun biologis-fsikologis mungkin dapat mempertahankan dirinya pada tingkat kehidupan vegetatif. Maka diri manusia tanpa pergaulan sosialisme itu manusia tidak dapat berkembang secara komrehensif. 

Marioisme menjadi sangat jelas dan komplek secara menyeluruh dari setiap pandangan yang ada, yang artinya bagi seorang diri yang individualis, sosialis, materialis, positivis dan islamis serta marhaenis merupakan pandangan dari al-amanah, al-sidqu, al-adl, al-afwu, at-taawun, al-islah, al-ikha’, silaturrahmi, at-tawadu’, al-ihsan, al-khusu’, hukum tarikat ini hanya berjalan sesuai dengan kata hati, dalam arti bahwa kata hati ini menjadi syarat menuju manusia sempurna, supaya tarikat ini baik harus berbuat dengan rasa wajib sebagaimana alam bisa berjalan dengan tertib, maka seperti itu pula tarikat Marioisme sampai pada idea tentang ketuhanan yang absolut dan abadi.




Selasa, 08 September 2020

Mistik, Matematik dan Logika

Tentang tulisanku bukan sekedar rayuan dalam teks tapi diplomasi lewat sakralitas angka yang di terima oleh logika, walaupun banyak akademika dan yang bukan akademika menjadi soal utama dalam merumuskan kejadian demi kejadian yang dirasakan dalam dunia mistik. Maka dari itu jika suatu saat nanti aforisme apa yang aku tulis menjadi suatu seni biologis yang melahirkan akomoditas logika dan dihanyutkan dalam geometri dan siku-siku. Bahwa sesungguhnya aku menyadari kehadiran Tuhan dengan makhluknya, dengan memasuki sebuah hubungan mistik yang semula bersifat pribadi sekarang mendua dengan Tuhan, karena mistik mengajak untuk menyatu secara intim dengan Tuhan dan membuang segala bentuk individualitas, perasaan, pikiran, dan tindakan itu semua melebur menjadi satu kesatuan.

Lalu para astronom jaman babilonia telah berusaha untuk memprediksi suatu kejadian dengan mengkaitkan dengan fenomena perbintangan seperti gerhana bulan dan titik kritis dalam siklus planet yang terdiri dari konjungsi, oposisi, titik stasioner, dan vasibilitas pertama dan terakhir. Bahwasanya matematika adalah cabang dari logika karena semua konsep matematika mulai dari aritmatika, aljabar analisis, pecahan, penambahan, pengurangan serta perpecahan dan persamaan. Padahal sebuah konsep dianggap ilmiah jika mampu membuktikan validitas argumenya, yang sudah terangkai dalam angka-angka yang logis baik menggunakan logika deduktif maupun induktif, dengan bukti-bukti mistik yang mengabstraksikan pikiran di dalam pikiran.

Memang fitrahnya manusia mampu menalar, berpikir analisis, matematik dan mistik dan diakhiri dengan kesimpulan, sehingga jiwa manusia memahami dan mempersepsikan segala sesuatu dengan indra spiritualnya dengan jalan angka dan berpengang teguh pada logika, yang menembus kulit materi dan menangkap cahaya yang abadi. Dengan cara mistik, sakralitas angka dan logika, manusia bisa menerima wahyu dan pengalaman langsung dari Tuhan. Kemudian hubungan kuantitatif menghimpun benda-benda fisik yang di praktekkan manusia, dan mulai bekerja sebagai model mandiri yang kokoh. Maka sistem bilangan asli dan idealisasi membentuk hubungan yang kuantitatif dari pengalaman esktrapolasi yang jauh lebih besar, maka yang menjadi ambisiusitas untuk merumuskan suatu sistem aksioma dan aturan inferensi yang akan mencakup semua matematika dari dasar aritmatika sampai mahir kalkulus. Dan diimpikan menyusun metode panalaran matematika dan menempatkan bilangan angka, mistik dan logika secara tunggal. 

Setelah megalami realitas yang jelas lewat angka-angka yang diterima oleh akal atau logika, maka mistik yang bekerja dari tahap kebangkitan diri – penyucian diri – pencerahan diri -    pengaplikasian diri – penyatuan kehidupan. Tindakan tersebut akan melahirkan sebuah proses yang simbolisasi dan proporsional, proporsi-proporsi ini merupakan alat-alat logis yang merupakan serangkaian keputusan yang diambil. Justru itu kebenaran ataupun nilainya di tentukan oleh dasar angka matematika tambahan, perkalian, pecahan dan pengurangan yang konotasinya mengalir dengan pola-pola yang teratur, seperti geometri didasarkan pada intuiasi murni ruang, serta aritmatika menyelesaikan konsep angka dengan penambahan berurutan dari unit dalam waktu.

Di balik sakralitas angka 13, 9, 8, 4, 6, 




Minggu, 06 September 2020

Aku Manusia Alternatif

Aku siapa.?

Manusia siapa.?

Berangkat dari titik aku dan manusia menjadi suatu yang sangat esensial bagi kehidupan, akan tetapi hakikat dari kehidupan seolah-olah absurd tidak nyambung dengan apa yang kita pikirkan. Maka aku dan manusia memberikan substansi pada pengalaman batin, sehingga dimensi-dimensi mikrokosmos manusia yang bercahaya, hidup, sadar, mengetahui, dan cerdas itu hasi dari singkronisasi pada tahap level yang di maksud raga, jiwa dan ruh. Oleh karena itu, manusia merupakan tubuh yang tampak dan menjadi tabir kegelapan, kebodohan, gegabah, tidak nyaman dan mati.

Sedangkan yang berdiri di tengah-tengah tidak bercahaya dan juga tidak gelap, tidak hidup juga tidak mati, tidak juga cerdas dan juga tidak bodoh, sadar juga tidak sadar, tidak juga baik dan tidak juga jahat, inilah yang di maksud jiwa selalu berada di titik esktrim yang memang selalu berubah-berubah level pada setiap waktu dimana aku dan manusia masih bernafas. Sedangkan dunia tubuh ditempati oleh salah satu makhluk yang terbuat dari tanah liat, antara dua dunia itulah berdiri banyak dunia yang lain yang mengkombinasikan kualitas-kualitas material dan spiritual di dalam ruhani dan di aduk menjadi makhluk yang alternatif yang beda dari yang lainnya.

Aku pun terhanyut dalam cahaya dan kegelapan yang menjembatani seperti setan berada di tengah-tengah bumi/tanah di atasnya ada api dan di atasnya ada cahaya yang menerangi bumi/tanah. Lalu kenapa setiap kali aku berbuat baik selalu ada kejahatan di balik kebaikan dan ketika berbuat kejahatan selalu ada kebaikan di balik kejahatan. Dengan kurun waktu yang aku alam sebagai manusia sangat super singkat dan padat, ketika aku menganggap diriku berada dalam keabadian, karena dari satu sisi identik dengan ada, dari sisi lain identik dengan non-eksistensi. Jika entitas keabadiaanya sendiri diketahui (AKU) apa boleh buat yang dulunya ada menjadi tiada dan sekarang lebih berada atau bahkan abadi untuk selamanya.



Jumat, 24 Juli 2020

Tragedi Masa Depan

Tragedi adalah kata yang mengambarkan perencanaan, pandangan, dan imajinasi yang akan terjadi. Oleh sebab itu gambaran atas suatu peristiwa yang diharapkan saat ini untuk tidak terjadi, tapi pada kenyataannya tetap terjadi juga. Maka tragedi masa depan selalu dilihat dari hasil-hasil fisik atau kerusakan-kerusakan yang dihasilkan oleh peristiwa tragedi yang menjadi pertanda saat ini. Lalu melewati banyaknya kejadian dan femomena sejarah sehingga nilai-nilai keestetikaan yang terlihat sangat menonjol dalam dunia seni, dan seharusnya manusia dalam rentang dalam perjalanan sejarah yang sudah sedemikian panjang sudah bisa memahami makna estetika secara lumayan utuh.

Karena kerakter seni atau keindahan yang ditonjolkan adalah dalam bentuk mitos dan legenda-legenda yang sangat serius, yaitu upaya pengalihan dari derita dan kepedihan yang manusia hadapi dalam kehidupan sehari-harinya ke dalam wujud Tuhan yang memaksa. Kemudian untuk bertanggung jawab terhadap kesialan yang manusia alami dalam hidupnya, maka unsur-unsur supranatural kemudian menjadi bagian sentral dalam irama kehidupan manusia, supranatural itu sendiri mencakup bagian luar wilayah manusia yang menuntut pada dibentuknya aturan-aturan yang sangat mengikat dalam tindakan-tindakan yang metodis dan tersusun.

Terjadinya tragedi di masa depan akibat adanya gerakan-gerakan seni yang berusaha menciptakan realitas alternatif yang penuh dengan peraturan-peraturan yang sangat mengikat dan menuntut kepatuhan yang mutlak serta baku dalam mewujudkan nilai-nilai seni yang bersifat melimpah dari tempat yang kepada tempat yang paling rendah. Untuk lebih tepatnya keadaan yang sempurna ini yang berbeda dengan realitas sehari-hari yang dapat dipahami dengan cara yang tidak sempurna, kesadaran mendalam akan bersifat tidur lenyap dan mimpi-mimpi yang menyembuhkan dan sangat membantu dalam menghadapi keadaan yang lebih spesifik dan teratur.

Kemudian proses adaptasi manusia terhadap tantangan kehidupan adalah bagian dari proses terbentuknya aliran seni alternatif dan aliran seni buatan sejarah yang mendalam, yaitu upaya-upaya menonjolkan sensasi-sensasi penampakan dari setiap pengalaman-pengalaman manusia baik secara personal maupun secara kolektif, serta akan dirayakan dengan penuh antusias dan ceria dengan perayaan-perayaan dalam bentuk tulisan kreatif, seni ukir, mitos yang lucu dan manarik, dan bangunan-bangunan yang megah dan unik, serta aneka ragam patung-patung dan dewa-dewi. 

Selanjutnya upaya-upaya penerimaan dan pemahaman terhadap hakikat-hakikat realitas, kedudukan manusia dan gaya buatan manusia yang beralih fungsi menjadi pelaku sentral dan memegang kendali utama terhadap jalannya cerita yang dialami manusia dalam kehidupan sehari-hari. Maka manusia bukan lagi seniman, ia telah menjadi sebuah karya seni, kekuatan artistik yang secara alami menyatakan diri pada kegembiraan tertinggi keesaan asali di tengah-tengah serangan kemabukan yang hebat.



Kehidupan

kehidupan yang sering kali dimaknai sebagai panggung malapetaka nyeris terdengar di telinga kita setiap hari. tapi kehidupan juga menjadi sumber rezeki yang melimpah dan membahana bagi setiap makhluknya di muka bumi ini, justru dengan memahami gaya hidup yang beraneka ragam kita semua akan terbebas dari suatu pemikiran yang putus asa memaknai kehidupan yang lebih harmonis dan bermamfaat. 

Sabtu, 11 Juli 2020

Cinta dan Mahabbah

Cinta membuat yang pahit menjadi manis.
Cinta mengubah tembaga menjadi emas.
Cinta mengubah sampah menjadi anggur.
Cinta mengalihkan derita ke dalam penyembuhan.
Cinta menghidupkan yang mati.
Cinta mengubah raja menjadi hamba sahaya.
Cinta mendidihkan samudra laksana buih.
Cinta meluluhlantahkan gunung menjadi pasir.
Cinta menghancurkan langit beratus keping.
Cinta menguncang bumi dan lautan.
Cinta adalah nyala, yang manakala membara, membakar segalanya kecoali yang Tercinta.

Manusia modern yang hidup serba dan tanpa cinta membuat dirinya nyaman dan mudah, di satu sisi kemajuan ilmu dan pengatahuan serta teknologi membuat cinta bisa di rubah dan bahkan bisa berhenti seketika. Mungkin anggapan seseorang tentang cinta bisa menarik dan mempesona dapat secara efektif mengeksploitasi teknik-teknik komunikasi untuk memanipulasi emosi-emosi dan rasio kontrol. Namun pada dasarnya manusia ingin di cintai dan mencintai satu sama yang lainnya, dengan memberi perhatian, tanggung jawab, serta pemahaman tentang hakikat dan makna cinta yang sebenarnya. 

Inilah cinta yang selama ini sebagai peta konsep untuk masuk dalam perbincangan filsafat cinta perspektif agama, khususnya ketika asal mula dunia dilukiskan sebagai suatu tindakan penciptaan yang mencintai ciptaannya, baik secara keseluruhan maupun secara sebagian. Lalu konsep cinta menjadi subjek meditasi filosofis yang berkaitan dengan masalah-masalah etis. Karena cinta sebagai salah satu dorongan manusia yang paling kuat di dalam jiwa, ketika manusia berimajinasi lewat akalnya semenjak itulah cinta hadir dalam rasionalitas yang abadi dari pengalaman hidupnya.

Mahabbah adalah karunia cinta ilahi yang diberikan kepada semua ciptaannya “manusia”, sehingga tumbuhnya mahabbah dalam diri manusia dapat dikenal melalui kesalehan ibadah kepada Tuhan Yang Maha Esa. Semakin besar cinta itu, semakin besar pula partisipasinya lewat senandung merdu ayat-ayatmu yang membasahi bibir pada setiap insannya. Karena itu cinta sering dipandang sebagai sinonim dari kata ihsan. Lalu Tuhan mencintai mereka yang merupakan cinta yang sempurna, kemudian mereka akan mencintai Tuhannya, yang mengandung unsur cinta yang masih dipertanyakan.?

Lalu berjalanlah menuju cinta mahabbah kepada sang ilahi lewat taubat dari kebohongan terhadap kekasih, terbuka, pendekatan etis, serta sadar akan dosa-dosa kecil maupun dosa-dosa yang besar. Langkah selanjutnya adalah faqr, menghadapi segala yang datang dan tidak mengeluh serta menerima segala cobaan yang menimpanya. Maka langkah terkrakhir adalah ridha, langkah inilah merupakan rasa cinta yang bergelora dalam hatinya, membuat sampai ke mahabbah cinta sang ilahi. Yang ada dalam hatinya adalah rasa cinta kepada Tuhannya. Hatinya teguh dengan penuh rasa cinta, sehingga tidak terdapat lagi tempat didalamnya untuk rasa benci terhadap apapun bahkan kepada siapapun. Karena ia mencintai Tuhan dan segala makhluk ciptaanya.

Jika kita mau paham dan mengerti soal dicintai dan mencintai, harus menggunakan akalnya laksana seorang inspektur polisi yang bertugas mengontrol tindakan-tindakan baik dan jahat. Karena akal menjadi penjaga dan hakim terhadap kotanya hati. 



Jumat, 10 Juli 2020

How to think about life

Kehidupan seseorang tidak ada yang tahu kemana arah hidupnya ditentukan oleh sang maha kuasa, akan tetapi dalam kehidupan umat manusia sering kali terjadi simpang siur antara cara berpikir dengan fenomena dan takdir Tuhan. Oleh sebab itu, kehidupan manusia tergantung cara berpikirnya karena di dalam kepala kita semua terisi otak yang mamfaatnya untuk berpikir. Maka manusia harus mencoba berpikir secara menyeluruh, mendalam, radikal dan rasional tentang sesuatu. Bila kehidupan manusia menafikan nilai-nilai moral dan agama, bahkan sampai menganggap nilai-nilai tersebut sebagai realitas yang kosong dan tanpa makna, sehingga agama dianggap persoalan pribadi dan masalah alam lain, dan tentunya nilai-nilai agama yang dilandasi oleh keyakinan kepada Tuhan sebagai simpul dari keimanan yang dianggap tidak lebih tinggi dari nilai-nilai kemewahan fisik material semata.

Lalu kehidupan manusia menjadi sesuatu yang sakral bagi dirinya sendiri yang berdasarkan pengalaman baik di masyarakat, sekolah sampai universitas bahwasanya orang yang sukses adalah yang sejahtera secara finansial bukannya orang yang sukses bergandengan tangan dengan Tuhan.? Maka tidak dapat dipungkiri lulusan sekolah dan lulusan sarjana mempunyai cara berpikir bahwa hal utama yang menjadi tujuan hidup manusia di dunia adalah dengan kerja... kerja... kerja... kayak macam presiden saja. kemudian ustad, guru, dosen mempunyai cara berpikir yang sama yaitu materialis yang dimana menentukan kualitas sekolah/universitasnya sejauh mana lulusanya cepat terserap dalam dunia kerja dan apa pekerjaan mereka. Hal fenomena seperti itu coba kita pandang secara kritis yang berkemajuan, sesungguhnya tidak ada yang salah dari aspirasi finansial. Namun, masalah akan timbul ketika aspirasi tersebut dijadikan yang terpenting sehingga mengabaikan hal-hal lain yang lebih urgent seperti keimanan kita pada Tuhan. Dari sudut pandang pendidikan karakter generasi muda perlu diberikan kebebasan menentukan jalan hidupnya dan meyakini fokus etis, sebagai seperti mengambangkan akal sehat, menjadi anggota komunitas, membantu sesama, menemukan makna hidup, dan membangun identitas etis serta integritas, sebagai tujuan hidup berpikir dan berprinsip.

Uang dan harta benda memiliki nilai yang luar biasa bahkan agama itu sangat tidak penting, yang penting kerja dan bisa kaya, bukannya Tuhan membagikan rejeki sama umat manusia.? bukan pekerjaan, karena manusia hari ini terlalu men-Tuhan-kan Materi yang berupa uang sebagai obat kebahagiaan dirinya. Dengan uang berbagai kebutuhan dapat dipenuhi, cinta dapat dibeli, sex dapat dibeli tanpa harus menikah, agama dapat digadaikan demi kepuasan materi. Orang yang berpunya selalu menempati tempat yang istimewa di masyarakat dan negara, dan setiap orang selalu ingin memobilisasi dirinya naik kestatus sosial yang lebih tinggi. Orang-orang yang miskin dan tak berpunya akan selalu minder dan gerogi sebab selalu termarginalkan oleh orang-orang yang mendapatkan tempat istimewa. Inilah dua gambaran yang akan selalu bertentangan sampai akhir kiamat.

Nahhh.... konseptualisasi cara berpikir tentang kehidupan materialis sebagai aspirasi finansial yang dilatarbelakangi oleh keperihatian serta kecenderungan manusia yang memiliki pola pikir kapitalis, yang memandang kesuksesan dan kebahagiaan tergantung kepada kemampuan memcapai kekayaan finansial. Dari sudut pandang berpikir yang humanistik, bahwa manusia yang sehat seharusnya terdorong hidup dengan motivasi dan aktualisasi diri berdasarkan keimanan dan kemanusiaan. Kemudian pola pikir manusia tentang kehidupan menjadi dua aspek mempengaruhi dan dipengaruhi  oleh orientasi lingkungan, orientasi keluarga, dan teman-temanya sampai pada faktor budaya. Ciri-ciri orang yang materialistis adalah orang yang menggadaikan imannya, walaupun secara penglihatan tidak mengakuinya bahwa dia materialistis, akan tetapi secara psikologis dia meng-ia-kan.



Selasa, 07 Juli 2020

Dari Desa ke Senayan

Kalau kita lihat wajah demokrasi bangsa ini se akan-akan kusut, cemberut, dan semacam bangunan tua yang tidak terawat oleh para pemimpin bangsa kita, sehingga desa-desa saat ini menjadi pusat perhatian yang sangat serius oleh kalangan elit politik, intelektual dan para ilmuan. Karena desa menjadi solusi alternatif terawatnya demokrasi yang harmunis dan sejahtera, semenjak lahirnya lembaga BPD sebagai parlemen desa sekaligus diharapkan merupakan wahana bagi rakyat untuk terlibat dalam penyelenggaraan urusan publik dan proses pengambilan kebijakan-kebijakan berskala desa. Namun dengan demikian dalam kenyataanya gagasan ini belum sepenuhnya berjalan, karena terdapat sejumlah potensi konflik yang berkepanjangan akan membuat pembangunan di desa jadi terbengkalai.

Oleh sebab itu konstelasi politik di pedesaan, dengan adanya BPD sebagai lembaga yang mengawasi eksekutif sering dipandang sebagai gangguan atas kemapanan yang ada. Secara kuntural kepala desa boleh jadi belum siap akan adanya lembaga BPD, karena sekian lama semasa 32 tahun Orde Baru berkuasa tidak pernah ada pengawasan terhadap kepala desa. Maka dengan kelahiran lembaga BPD tersebut, struktur di desa tidak lagi menempatkan kepala desa sebagai kekuasaan sentral tanpa adanya pengontrol. Hal inilah yang sekaligus mengisyaratkan bahwa BPD akan efektif memainkan fungsinya bila di dukung oleh kekuatan-kekuatan riil di masyarakat. Tanpa itu, bukan tidak mungkin BPD akan menjadi lembaga baru tanpa makna atau justru menjadi beban baru bagi rakyat, karena dukungan rakyat ini akan terwujud bila segenap unsur yang ada di masyarakat memahami mengenai sebuah kebutuhan akan demokratisasi yang bersekala desa.

Kemungkinan desa dan senayan sebagai saudara se ayah cuma beda ibu yang malahirkan, karena kepala desa, BPD dan elit tradisional merupakan satu kesatuan sebagai dinamika politik desa. Sedangkan kepala desa dan BPD adalah dua institusi pemerintahan desa yang diberi otoritas fornal untuk menjalankan tugas dan fungsi yang berbeda, tetapi tetap besinergi dengan berbagai elemen masyarakat dalam mengelola pemerintahan dan pembangunan desa. Maka dari itu, elit tradisional adalah orang besar atau bangsawan yang menempati posisi teratas dan memiliki pengaruh signifikan dalam proses pengambilan keputusan desa. Dalam rentang sejarah kehidupan masyarakat selalu dijumpai adanya perbedaan perspektif kemampuan di antara satu kelompok masyarakat dengan kelompok masyarakat yang lain, akan tetapi dimana sebagian masyarakat di senayan yang memiliki konsep demokratisasi modern, serta partai-partai politik yang sudah demikian berkembang di senayan tak lagi dapat melepaskan dari dirinya.

 Senayan sebagai cerminan tumbuhnya oligarki yang di tandai dengan konsepnya tentang “pikiran masyarakat” yang mayoritas manusia yang ada di senayan apatis, males dan berjiwa budak serta tidak mampu memerintah diri sendiri, mereka terbiasa dalam ketidaktepatan dan spserti budak dengan adanya paksaann dan dari sinilah tumbuh kembangnya elit oligarki dari desa ke senayan. Dan tak kalah penting, paradigma lama dalam memenangkan pertarungan kekuasaan politik terutama pemilu orda baru, reformasi, pasca reformasi yang masih memakai pola represif yang sudah ketinggalam zaman. Demikan halnya dengan seorang konsultan politik, jasa dan keahlian yang diberikan tidak hanya khusus kepada kampanye tapi juga mencakup aspek strategis dan taktis politik. Maka dalam konteks dari desa ke senayan dan partai-partai politik yang ada harus bisa mengkomunikasikan dalam bentuk interpersonal agar semua fungsi dalam sistem politik menjadi bagian dari konsepsi yang menyatakan bahwa gejala sosial, komunikasi dan termasuk gejala politik adalah saling berhubungan dan saling mempengaruhi baik dari desa ke senayan maupun dari senayan ke desa. 



Minggu, 28 Juni 2020

Hasil Kongres Perdana IKMA-NURSHIN

Ikatan Mahasiswa Alumni Nurul Muchlishin yang di sebut IKMA-NURSHIN, sukses menyelengarakan Kongres Perdananya Pada tanggal 28 Juni 2020 yang bertempat di Tenonan Manding Sumenep, salah satu anggota IKMA-NURSHIN yang bernama Fahrun Anizah. Hasil dari Kongres tersebut telah terpilih saudara Mufit Gazali sebagai ketua umum periode 2020/2021. Tidak hanya itu IKMA-NURSHIN sebagai wadah santri untuk menyalurkan aspirasi fenomena sosial, politik, ekonomi dan budaya, akan tetapi ikma-nurshin terlalu dini untuk bisa dikenal oleh kalangan organisatoris bahwa santri hari ini telah menjadi gerda terdepan untuk melakukan perubahan.

Santri nurshin yang akademisi menyadari bahwa pancasila sebagai dasar negara yakni sebagai pemersatu bangsa yang beraneka ragam budaya, suka, ras maupun agama, sehingga ikmanurshin tidak kehilangan keaswajaannya untuk menyelaraskan bahwa pancasila dan aswaja sebagai pengangan moral bermasyarakat, berbangsa dan bernegara. Tidak hanya itu dari perbincangan kawan-kawan ikmanurshin di kongres perdananya, ikmanurshin menginginkan pancasila dijadikan untuk menangkal paham-paham intoleransi, anakisme, budaya korupsi, gerakan-gerakan fundamentalisme agama,  dan kelompok islam konservatif yang sering melakukan tindakan kekerasan seperti teror, bom bunuh diri, intimedasi, untuk mencapai keegoisan agamanya.

Mengenai pandangn ikamnurshin menganggap islam adalah agama yang paripurna yang mengatur segala aspek kehidupan termasuk mengatur negara. Namun, nilai-nilai pancasila dan keaswajaan tidak bertentangan, maka dari itu santri nurshin melek huruf sekaligus melek realitas yang terjadi beberapa tahun silam sampai sekarang yang tak kunjung selesai. Oleh sebab itu santri ikmanurshin bergerak maju, mengkritisi fenomena sosial, mengaplikasikan makna al-qur an untuk menjunjung tinggi nabi muhammad dan kawan-kawan. 

Anehnya yang menjadi perbincangan kawan-kawan di kongres perdana Ikatan mahasiswa alumni nurul muchlishin kurang mendapat dukungan dari berbagai pihak di pondok pesantren, sehingga ikmanurshin dirumuskan sendiri arah perjuangannya, dana sendiri, panitia sendiri, memang membangun oragnisasi tidak semudah membalikkan telapak tangan. ujar ketua umum terpilih. Hahahahah....... Oleh karena itu kongres perdana ini akan mengenal dan mendekati problem sebagai warga masyarakat global, dan bekerjasama dengan lembaga lain untuk memikul tanggung jawab atas kewajibannya dalam masyarakat. Maka dari itu, ikmanurshin bisa memahami, menerima, dan menghormati perbedaan-perbedaan budaya, keyakinan serta mampu berpikir kritis dan sistematis. Karena ikmanurshin menyadari sebagai santri akademisi bisa menyelesaikan konflik dengan cara damai tanpa kekerasan.

 Tak kalah penting kultur pendidikan pesantren telah membuat santri akademisi bersatu dalam satu wadah (IKMANURSHIN) dalam menyamai nilai-nilai toleransi, bahwa pesantren berhasil mengejawantahkan maksud dan tujuan nilai-nilai pancasila dan keaswajaan sebagai ideologi yang tidak bertentangan satu sama lain. Maka dengan begitu nilai-nilai yang dipahami oleh kawan-kawan ikmanurshin adalah nilai-niali muamalah, akidah, sikap tasamuh, keadilan, kemanusiaan, musyawarah dan mencakup nilai-nilai demokrasi indonesia yang universal. 



Senin, 22 Juni 2020

Menuju Sukses Berwirausaha

Siapa yang tidak tahu nama seorang tokoh terkenal yang bernama Karl Marx sebagai bapak ekonomi yang mengatakan dasar dari kehidupan manusia adalah uang. Maka dalam dunia wirausaha tmapknya sudah mulai diminati oleh masyarakat luas, namun seiring kurangnya informasi, banyak orang merasa masih belum jelas tentang aspek-aspek apa saja yang melingkupi dunia wirausaha. Sebagian besar seseorang beranggapan bahwa kewirausahaan adalah dunia kaum pengusaha besar dan mapan, lingkungannya para direktur, dan pemiliki PT, CV, serta berbagai bentuk perusahaan lainnya. Oleh karena itu, kewirausahaan sering dianggap sebagai wacana tentang bagaimana menjadi kaya, sedangkan kekayaan itu sendiri seakan-akan merupakan simbol keberhasilan dari kewirausahaan tersebut.

Bukan hanya sebagian besar masyarakat awam yang berpikir demikian, karena ternyata beberapa lembaga kewirausahaan juga mempunyai persepsi yang mirip. Pada beberapa kesempatan, lembaga=lembaga tersebut menampilkan sosok figur tokoh-tokoh sukses yang katanya berhasil menjadi kaya raya, dengan jalan berwirausaha. Sosok figur yang sukses itu, antara lain terdiri dari tokok-tokoh pengusaha besar yang masyarakat mengenalnya sebagai orang-orang yang terkemuka. Pada banyak kesempatan, lembaga pendidikan saat ini, memberikan pelatihan kewirausahaan kepada mahasiswa yang merupakan terobosan dan usaha untuk membekali mahasiswa dengan soft skill serta pengatahuan business untuk bekal masa depan mahasiswa tersebut.

Maka tak heran yang menjadi idealnya, setelah mahasiswa lulus mereka mampu dan bisa menemukan lahan yang tepat untuk produktif dan berpenghasilan sebagai bagian dari kodrat manusia. untuk mampu berpenghasilan, mahasiswa harus mampu menangkap peluang-peluang yang ada sebagai bagian dari menyusun strategi hidup untuk survive dan sukses yang harus ditempatkan dalam ranah yang paling serius dari setiap insan. Dengan demikian lebih tepatnya, jiwa kewirausahaan yang dibangun untuk menjembatani antara ilmu pengatahuan dengan kemampuan pasar, yang meliputi pembentukan perusahaan baru, aktivitas kewirausahaan dan juga kemampuan managerial yang dibutuhkan seorang entrepreneur.

Maka organisasi kewirausahaan yang di bangun harus membawa sumber daya berupa tenaga kerja, material, dan asset lainnya pada suatu kombinasi yang menambahkan nilai yang lebih besar dari pada sebelumnya, dan juga dilekatkan pada orang yang membawa perubahan, inovasi, dan aturan baru berwirausaha yang kreatif serta efektif. Jadi kewirausahaan merupakan proses penciptaan sesuatu yang berbeda nilainya dengan menggunakan usaha dan waktu yang diperlukan, memikul resiko finansial, psikologi dan sosial yang menyertainya, serta menerima balas jasa moneter dan kepuasan pribadi.

Berdasarkan secara teoritis serta praktis, memulai berwirausaha terdapat beberapa tahapan : Percaya diri, maksudnya bahwa dalam mengelola kegiatan usaha seorang wirausahawan harus mempunyai keyakinan bahwa usaha yang akan dilakukan pasti berhasil, tidak tergantung pada orang lain dalam melakukan kegiatannya dan dikelola secara individualistis serta selalu mempunyai jiwa optimisme yang tinggi. Berorientasi pada tugas dan hasil, maksudany bahwa tujuan kegiatan usaha yang dilakukan untuk mencapai prestasi dengan berorientasi untuk memperoleh laba. Untuk itu kegiatan usaha harus dilakukan dengan tekun, penuh dengan ketabahan, dan tekad kerja cerdas, serta mempunyai dorongan kuat, energitik dan insiatif dalam menjalankan usahanya.

 Pengambilan resiko, kagiatan berwirausaha memang dituntut untuk mengambil resiko yang wajar dari kegiatan usahanya, semakin tinggi resiko semakin besar pula kemungkinan keuntungan yang akan diperoleh, demikian pula sebaliknya. Kepemimpinan, dalam memimpin kegiatan usaha harus pandai bergaul atau berkomunikasi dengan semua lapisan masyarakat ataupun stake holder, serta mampun untuk menerima saran dan kritik demi kemajuan kegiatan usahanya. Keorisinalan, maksudnya kegiatan usaha yang dilakukan selalu dikembangkan dengan kreasi-kreasi yang baru serta mudah untuk menyesuaikan dengan perkembangan segmen pasar. Berorientasi ke masa depan, maksudnya dalam upaya untuk mengembangkan kegiatan usaha hendaknya selalu memamfaatkan perkembangan ilmu pengatahuan, bahasa komunikasi, kebutahan masyarakat luas, serta teknologi agar tidak ketinggalan dengan para pesaing.



Mencari Makna Spiritualitas

Mencari makna, bukan mencari nama, apalah arti sebuah nama kalau tidak memahami arti serta makanya. Selama beberpa dekade terakhir istilah spiritualitas telah menjadi bahasa umum, yang sebagai cara untuk mengambarkan aktivitas pencarian akan transendensi yang dilakukan oleh seseorang, individu serta kelompok. Makna spiritualitas adalah rohani atau ruh yang berarti segala sesuatu yang bukan jesmani, tidak bersifat duniawi, dan bukan cara-cara yang bersifat materialistik. Karena spiritualitas memiliki fungsi integratif dan harmonisasi yang melibatkan kesatuan batin dan keterhubungan dengan manusia lain, serta realitas yang lebih luas yang memberikan kekuatan dan kemampuan pada individu untuk transenden.

Dalam istilah kontemporer dan literartur ilmiah, spiritualitas memiliki sejumlah makan umum dan difinisi. Perbedaan inilah mencerminkan pada kenyataannya bahwa spiritualitas adalah istilah yang memiliki makna luas, yang meliputi beberapa domain makna yang mungkin berbeda cara pandangnya antara kelompok budaya, kebangsaan, dan berbagai agama-agama.

Bentuk spiritualitas yang berorientasi pada Tuhan, artinya pandangan maupun praktik spiritualitasnya bersandar pada teologis atau atas wahyu dari Tuhan. Ini semua hampir ditemukan pada praktik-praktik agama-agama seperti islam, kristen, hindu, budha, konghucu, serta agama yahudi.

Bentuk spiritualitas yang berorientasi pada dunia, yakni bentuk spiritualitasnya yang didasarkan pada harmoni manusia dengan ekologi dan alam. Artinya harmoni alam dengan pikiran manusia, bahwa alam adalah medan magnet yang akan merespon segalam pikiran manusia. oleh sebab itulah manusia diwajibkan untuk senantiasa mengembangkan pemikiran positif agar alam semesta memberika umpan balik yang positif juga, untuk menuju kehidupan yang maslahat dan batiniah.

Bentuk spiritualitas yang berorientasi pada humanistik, yang bentuk spiritualnya pada optimalisasi potensi kebaikan dan kreativitas manusia pada puncak pencapaian termasuk dalam hal ini pencapaian emosi menuju puncak prestasi.

Pada kenyataannya spiritualitas cocok dengan kerangka pikir dan budaya orang barat yang berfokus pada individu dan pengalaman mereka daripada kebutuhan dan pengalam komunitas yang lebih luas. Hal ini mengandung makna bahwa spiritualitas memberikan peluang kepada setiap individu untuk memiliki jalan spiritualitasnya secara individual ketimbang sekedar mengikut pada agama mayoritas yang berlaku pada sebuah komunitas yang lebih besar. Dengan demikian, spiritualitas yang berdasarkan Agama, Sosial, Budaya, politik, ekonomi serta Humanis persaudaraan seluruh dunia, maka akan memberikan kontribusi terhadap kedamaian pikiran dan terbebas dari ketidakpastian akan tujuan hidup.




Gaya Hidup Hedonisme

Manusia memikirkan banyak cara untuk bisa melakukan hal-hal yang membuat dirinya bisa bahagian. Zaman yang serba ada atau modernisasi saat ini, banyak hal yang ditawarkan dunia agar manusia bisa mencapai tingkat kepuasannya. Banyak orang berpendapat bahwa bahagia itu adalah menikmati hidup setiap hari dengan bersenang-senang, tidak mengenal tua atau muda, status sosial, latar belakang pendidikan, pekerjaan, sehingga menikmati hidup merupakan kesenangan dunia yang ingin dirasakan banyak orang. Hedonisme adalah prilaku yang suka dengan kenikmatan, kesenangan pribadi, kemewahan, dan kemapanan di atas segalanya.

Manusia yang gaya hidupnya hedonis lebih suka hura-hura, yang wanita menggunakan busana-busana seksi, make up yang berlebihan, shoping layaknya bukan seorang manusia yang sejati. Gaya hidup hedonisme inilah berdampak buruk jangka panjang ketika seseorang tidak mau menerima proses dan hanya ingin yangb serba instan dan cepat,  kurangnya saling menghargai dan kualitas pemimpin-pemimpin bangsa yang tidak memetingkan moral, kepemimpinan yang tidak jujur dan kurangnya kepedulian bagi sesama. Dari pola hidup hedonisme ini membentuk prilaku yang terlalu konsumtif dalam kesehariannya, minat belajar kurang, pergaulan yang kurang tepat berdampak pada free sex, minum-minuman keras, tindakan kriminal, LGBT,  serta susah diatur oleh nilai-nilai moral yang ada di masyarakat.

 Maka hedonisme menjadi gaya hidup untuk menunjukkan eksistensi seseorang dalam status sosialnya, dalam beraktivitas, bekerja, menyalurkan hobi tingkah laku seseorang akan memunculkan nilai-nilai yang baik dalam kehidupan, bahkan konsekuensi yang akan dihadapi. Seseorang dengan gaya hidupnya akan mencari hiburan bersama dengan teman-temannya, ada yang senang bepergian bersama keluarga, ada yang senang menyendiri, hobi berbelanja, ada pula yang begitu memiliki waktu luang dan uang yang berlebih memilih untuk melakukan aktivitas-aktivitas sosial keagamaan. Beberapa hal yang melatar belakangi gaya hidup hedonisme, sikap, pengalaman dan pengamatan, kepribadian, konsep diri, dan motif serta persepsi akan adanya materi. 

Gaya hidup hedonisme ini membuat dirinya tidak memikirkan prestasi-prestasi dalam kehidupannya, misalnya saling membantu satu sama lain, menjaga kesehatan fisik mental dan sosial, , empati, membela yang tertindas. Gaya hidup hedonisme tidak selamanya di nilai buruk karena setiap orang berhak dan bebas membelanjakan uang dan menikmati materinya dengan jalan dan hiburan. Namun, disisi lain juga memberikan mamfaat bagi sendirinya sendiri untuk sejenak meninggalkan aktivitas untuk menghilangkan kebosanan atau stress dalan rutinitas, yang dinilai buruk dari gaya hidup hedonisme ketika memunculkan dampak-dampak negative dalam kehidupannya sehari-hari. Biar tidak membentuk keadaan yang tidak baik, maka jangan terlalu berlebihan secara materi dan mewujudkan apa yang diinginkan selama ini dengan cara yang tidak halal, bahkan mengkorbankan diri sendiri demi mendapatkan uang semata dan kepuasan sementara.




Jumat, 19 Juni 2020

Liberalisme & Sosialisme

Ideologi merupakan sistem nilai yang digunkan sebagai ukuran untuk memahami realitas dunia, termasuk di dalamnya adalah realitas sosial, politik, ekonomi dan kebudayaan. Inilah ideologi Liberalisme yang berasal dari masyarakat barat yang kemudian berkembang secara global. Pandangan ini mulai berkembang pada abad ke 18-19 di Prancis dan Inggris dengan penekanan pada kebebasan individu dalam rangka mewujudkan kesejahteraan melalui perubahan dan inovasi organisasi sosial. Gerakan liberalisme ini kemudian menyebar keberbagai bidang tidak saja di bidang politik, tetapi juga sosial, budaya dan ekonomi. Gerakan-gerakan sosial itu, meliputi perjuangan kebebasan berekspresi dalam kesenian, tentutan penghapusan dalam perbudakan, penyebaran hak suara bagi masyarakat sipil, perlindungan hak asasi manusia.

Kemudian liberalisme suatu doktrin yang menjadi roh dari gerakan sosial yang menekankan bahwa pemerintah seyogyanya tidak melakukan intervensi terhadap kegiatan ekonomi. Mereka berargumen bahwa setiap campur tangan pemerintah dalam kehidupan eknomi akan menganggu jalannya hukum ekonomi, sehingga dapat berakhir dengan merosotnya kesejahteraan masyarakat. Mengapa.? Karena akan menganggu hukum penawaran dan permintaan hukum pasar. Di Indonesia, globalisasi telah melahirkan berbagai bentuk budaya internasional yang melanda setiap orang, tetapi bidang politik belum melangkah lebih jauh kearah liberalisme. Bisa jadi deregulasi ekonomi tetapi tidak disertai dengan deregulasi politik, karena justru seolah-oleh politik mengalami re-regulasi.

Sosialisme merupakan sebuah ideologi politik yang memiliki banyak variasi, yang pertama kali muncul pada awal ke-17 dan berkembangn pada abad ke-19 di Inggris dan Prancis. Tujuan utama ideologi ini adalah memerangi kemiskinan, ketimpangan dan ketidakadilan bukannya melalui mekanisme pasar, karena kenyataannya mekanisme pasar yang diharapkan mendistribusikan kemakmuran pada seluruh lapisan masyarakat ternyata justru menciptakan ketimpangan dan eksploitasi manusia atas manusia. alternatif yang ditawarkan oleh sosialisme dalam rangka mencapai kemakmuran masyarakat adalah dengan cara mengembangkan tindakan altruistik dan melembagakan kerjasama antar individu.

 Sosialisme bukan sekedar sebagai sebuah nilai ideal tetapi merupakan sebuah produk dari hukum perkembangan masyarakat kapitalis. Negasi terhadap kapitalisme melahirkan gerakan perlawanan yang membawa perkembangan kearah sama rasa sama tegak. Cara mencapai sosioalisme sejati adalah dengan menciptakan kesadaran riil dari kaum buruh untuk membantuk partai rakyat yang kemudian digunakan untuk menggulingkan kaum borjuis. Ini yang disebut sebagai revolusi sosial sebagai persyaratan menuju ke fase sosialis sejati. 




Dari Marx akan kemana..??

Filsafat Marx bersumber pada filsafat klasik jerman, dengan kata lain filsafat marxisme adalah materialisme. Hasil yang paling penting dari Marx di bidang filsafat ialah dialektika, yaitu ajaran tentang perkembangan dalam bentuknya yang sempurna, paling dalam, bebas dari sifat berat sebelah, ajaran tentang kerelatifan pengatahuan manusia yang memberikan pencerminan kepada kita tentang materi yang berkembang abadi. Marx tidak berhenti memperdalam dan mengembangkan materialisme filsafat, tapi ia melengkapinya, ia meluaskan pengertian materialisme filsafat tentang alam kepengertian tentang masyarakat manusia. Penerapan, penggunaan, dalam pelaksanaan azas-azas pokok materialisme dialektik di lapangan gejala sosial, gejala kemasyarakatan, itulah yang dinamakan materialisme historis.

Materialisme filsafat Marx telah menunjukkan kepada rakyat pekerja jalan keluar dari perbudakan jiwa. Ekonomi politik Marx bersumber pada ekonomi klasik inggris, yang secara sistem ekonominya telah meletakkan dasar-dasar untuk teori nilai lebih. Marx telah menyingkapkan juga hubungan antara manusia dalam penukaran, antara barang dangangan yang satu dengan barang dangangan yang lain. Dalam hal ini ahli ekonomi borjuis hanya melihat hubungan antara barang-barang tidak menyingkapkan hubungan antara manusia. Marx membuktikan bahwa dalam sistem kapitalis tenaga kerja manusia pun menjadi barang perdangangan. Dan dari sinilah Marx menjelaskan bagaimana kaum buruh menghasilkan nilai lebih yang menjadi sumber kekayaan seluruh kelas kapitalis. 

Menuju dan mengerti, tujuan dari eksploitasi dan penindasan ini ialah untuk mendapat keuntungan-keuntungan luar biasa. Tetapi dalam mengeksploitasi negeri-negeri ini imprealisme modern terpaksa membiki jalan kereta api, pabrik-pabrik, dan perusahaan-perusahaan, menciptakan pusat-pusat industri dan perdangangan. Timbulnya suatu kelas kaum proletar, munculnya inteligensia bumi putera, bangunnya kesadaran nasional, tumbuhnya untuk gerakan kemerdekaan, demikianlah akibat-akibat yang tidak dapat dihindari dari politik ini. Dengan sendirinya, akibat dari pada ini ialah timbul persatuan di antara musuh yang sejati dengan yang bisa menjadi musuh untuk bangkit melawan partai. Ini berakibat partai mengisolasi diri sendiri dan ini sangat melemahkan partai.

 Karena dengan begitu, partai tidak cukup mengarahkan perhatian anggota-anggotanya kepada pekerjaan-pekerjaan praktis yang kecil-kecil, yang remeh-remeh yang ada hubungannya dengan kebutuhan sehari-hari dari kaum buruh, kaum tani, dan kaum intelektual pekerja. Padahal hanya disini, dalam pekerjaan ini, partai bisa mempersatukan massa pekerja yang luas di sekeliling partai. Untuk itu, organisasi yang bersifat nasional dan dibentuk oleh sekelompok warga negara Indonesia secara sukarela atas dasar kesamaan kehendak dan cita-cita untuk memperjuangkan dan membela kepentingan politik anggota, masyarakat, bangsa dan negara, serta memelihara keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945.





Berdaya, Mandiri, dan Lestari

Berdaya adalah orang yang mengelola kualitas dan kuantitas sebagai manusia yang sempurna, mandiri adalah orang yang berdiri sendiri di atas kaki sendiri, lestari adalah orang yang hidup bersih, telaten, mengatur waktu, pola makan dan menjaga kesehatan fisik dan mental. Sehingga industri dan skema kerja manusia modern yang ada di kota, membawa dan mempercepat proses manusia kehilangan sebagian kendali atas diri mereka sendiri. Mari kita bayangkan hal ini, jika sebuah kota tiba-tiba digedor oleh gempa, rumah-rumah ambrol, sistem informasi macet, infrastruktur ambruk, transportasi tak bisa bergerak, listrik padam, dan tak mungkin segera dipulihkan dalam sekian minggu ke depan, apa kira-kira yang terjadi.?

Sebab negara kita Indonesia yang bertahta di atas singgasana cincin api, tentu itu bukan hal yang mustahil akan terjadi. Karena kekacauan pernah berkali-kali terjadi, seperti Tsunami menghantam Aceh, Yogya kenak lindu, Palu di hantam gempa dll. Maka hukum adat dengan hukum alam, saling berinteraksi guna sebagai daya dukung lingkungan, dalam hal ini tentu saja pangan, sangat berperan penting dalam situasi yang sangat darurat ini. Belum lagi dalam kolektivitas dan sikap komunalisme yang masih kuat, menjadi tumpuan baik secara sosial maupun secara psikologis, untuk bisa bertahan ketika dearah didera krisis yang bersifat keras dan mendadak. 

Dari sanalah, daya hidup kembali menjelar, dan semua menjadi nisbi mudah untuk diperbaiki, serta kehidupan dilanjutkan. Dalam situasi yang sangat ekstrem di luar segala rencana, niscaya desa bisa bertahan dan berdaya di banding kota jiak terjadi bencana. Sungguh kurang menyenangkan bila ada di kota, seolah-olah mantra penting dalam proses pembangunan sekarang ini. Dan keputusan itu, diputuskan oleh para elit politikdan pengambil kebijakan yang tinggal di kota. Cara pandang bagi orang kota, itu hanya gunung, itu hanya gundukan tanah belaka, tapi bagi orang desa itu sumber hidup yang bisa membuat mereka berdaya, mandiri, dan lestari. Disana ada ekosistem, disana pula ada tautan diri sebagai manusia dengan alam yang menghidupi. Ikatan manusia atas tanah dan air, bukan semata kalkulasi ekonomi, dan kalau memang cara menghitungnya seperti, maka semua hal di dunia ini baik gunung, hutan, laut, akan kehilangan pesonanya. Semua hanya tampa sebagai materi/uang semata, dan bila semua diungkan akan kehilangan banyak hal yang lebih besar dari sekedar duit, duit dan duitt...

Mata rantai dalam dunia perdangan saat ini sebagian orang belum memahami akan fasilitas yang sudah tersedia. Dengan internet dan sistem komunikasi mislanya, para petani bisa langsung mengakses harga dan komunditas apa yang sedang dibutuhkan. Dengan sistem informasi ini, plus infrastruktur yang standar seperti jalan yang mulus dan jembatan yang kokoh, membuat pergerakan komuditas dari desa ke kota lebih masuk akal dan eknomis. Jika kota mengalai bencana dahsyat maka desa solusinya.



Rabu, 17 Juni 2020

Seni Mencintai

Cinta adalah seni maka seni adalah cinta, dan untuk menguasai seni kita juga harus belajar mencintai, di dalam seni mencintai terbagai dua katagori teori cinta dan praktik cinta. Jika seseorang ingin menjadi penyanyi yang terkenal maka pertama-tama ia harus mempelajari lebih dulu apa yang dimaksud melodi dan harmoni. Tanpa melodi dan harmoni maka nyanyian kita akan menjadi suara yang menyakitkan kedengarannya di telinga. Teori yang baik juga harus dilengakapi dengan praktik yang terampil, untuk dapat menyanyi seseorang harus terampil mengatur nafas dengan baik. Maka teori tentang cinta harus di mulai dengan teori tentang manusia, karena manusia bukalah binatang, maka keinginan untuk mencintai pasrilah bukan sekedar dorongan naluriah semata. Manusia memiliki emosi dan rasio dalam menentukan apa yang dirasakan dan bagaimana mewujudkan perasaan tersebut.

Sejak kecil kita dapat merasakan perasaan cinta dan perasaan itu berkembang dalam kehidupan kita. Perasaan cinta tersebut berkembang dalam konteks yang berbeda-beda misalnya, cinta ibu, cinta mainan, cinta diri sendiri, cinta lain jenis, cinta sesama manusia, dan cinta kepada Tuhan. Perasaan cinta tersebut juga berkembang dalam dimensi yang berbeda-beda pula, kita pun dapat mengenali mana perasaan cinta yang kuat dan mana perasaan cinta yang lemah. Dengan begitu, manusia membuthkan rasio untuk mencintai. Manusia adalah makhluk yang sadar akan dirinya, kesadaran ini memberikan kita pemahaman akan siapa orang yang kita cintai. Kesadaran ini juga memperjelas akan apa yang boleh dan tidak boleh kita lakukan saat kita mencintai. Kesadaran ini juga mendorong kita untuk mencintai apa yang kita inginkan dan bagaimana mencapainya. 

Kita harus belajar apa artinya cinta dan apa artinya mencintai.? Cinta yang berarti pusat diri yang dirasakan oleh manusia sebagai puncak menuju keinginan, dan jika kita mau mengasihi sesama manusia lewat perasaan cinta, hal ini yang berarti kita mampu tidak melulu memikirkan kepentingan diri sendiri. Selain tidak berfokus kepada kepuasan diri sendiri, tidak egois, maka lenyap sudah diri ini seakan-akan tidak ada, karena orang yang dicintai lebih penting dari pada diri sendiri. Ini berarti bahwa kita tidak penting tapi orang yang kita cintai yang lebih penting. Bahkan ketika kita harus menderita bagi orang yang kita cintai, cinta kadang dapat terasa menyakitkan. Cinta yang tulus adalah cinta yang mengkorbankan diri bagi orang yang dicintainya.

Sudahkah kita semua mengkorbankan diri terhadap orang yang kita cintai..??