Ikatan Mahasiswa Alumni Nurul Muchlishin yang di
sebut IKMA-NURSHIN, sukses menyelengarakan Kongres Perdananya Pada tanggal 28
Juni 2020 yang bertempat di Tenonan Manding Sumenep, salah satu anggota
IKMA-NURSHIN yang bernama Fahrun Anizah. Hasil dari Kongres tersebut telah
terpilih saudara Mufit Gazali sebagai ketua umum periode 2020/2021. Tidak hanya
itu IKMA-NURSHIN sebagai wadah santri untuk menyalurkan aspirasi fenomena sosial,
politik, ekonomi dan budaya, akan tetapi ikma-nurshin terlalu dini untuk bisa
dikenal oleh kalangan organisatoris bahwa santri hari ini telah menjadi gerda
terdepan untuk melakukan perubahan.
Santri nurshin yang akademisi menyadari bahwa
pancasila sebagai dasar negara yakni sebagai pemersatu bangsa yang beraneka
ragam budaya, suka, ras maupun agama, sehingga ikmanurshin tidak kehilangan
keaswajaannya untuk menyelaraskan bahwa pancasila dan aswaja sebagai pengangan
moral bermasyarakat, berbangsa dan bernegara. Tidak hanya itu dari perbincangan
kawan-kawan ikmanurshin di kongres perdananya, ikmanurshin menginginkan
pancasila dijadikan untuk menangkal paham-paham intoleransi, anakisme, budaya
korupsi, gerakan-gerakan fundamentalisme agama, dan kelompok islam konservatif yang sering
melakukan tindakan kekerasan seperti teror, bom bunuh diri, intimedasi, untuk
mencapai keegoisan agamanya.
Mengenai pandangn ikamnurshin menganggap islam
adalah agama yang paripurna yang mengatur segala aspek kehidupan termasuk
mengatur negara. Namun, nilai-nilai pancasila dan keaswajaan tidak
bertentangan, maka dari itu santri nurshin melek huruf sekaligus melek realitas
yang terjadi beberapa tahun silam sampai sekarang yang tak kunjung selesai. Oleh
sebab itu santri ikmanurshin bergerak maju, mengkritisi fenomena sosial,
mengaplikasikan makna al-qur an untuk menjunjung tinggi nabi muhammad dan
kawan-kawan.
Anehnya yang menjadi perbincangan kawan-kawan di
kongres perdana Ikatan mahasiswa alumni nurul muchlishin kurang mendapat
dukungan dari berbagai pihak di pondok pesantren, sehingga ikmanurshin
dirumuskan sendiri arah perjuangannya, dana sendiri, panitia sendiri, memang
membangun oragnisasi tidak semudah membalikkan telapak tangan. ujar ketua umum
terpilih. Hahahahah....... Oleh karena itu kongres perdana ini akan mengenal
dan mendekati problem sebagai warga masyarakat global, dan bekerjasama dengan
lembaga lain untuk memikul tanggung jawab atas kewajibannya dalam masyarakat. Maka
dari itu, ikmanurshin bisa memahami, menerima, dan menghormati
perbedaan-perbedaan budaya, keyakinan serta mampu berpikir kritis dan
sistematis. Karena ikmanurshin menyadari sebagai santri akademisi bisa
menyelesaikan konflik dengan cara damai tanpa kekerasan.