Rabu, 09 September 2020

Tarikat Marioisme

Karl marx terlalu materialisme, hegel terlalu idealisme, aguste comte terlalu positivisme, marthin luther terlalu individualisme, Ernest Renan terlalu nasionalisme, Hasan Al-Banna terlalu islamisme dan Soekarno terlalu Marhaenisme. Memang semua mempunyai paradigma masing-masing dalam memberika solusi dan juga masalah, sehingga dari tokoh yang satu ke tokoh yang lainnya tumpang tindah pengatahuan yang sama-sama menganggap ideal. Kemudian dalam kehidupan yang serba rumit dan serba mudah kita sering kali ikut tokoh atau mencari sosok figur sebagai panutan dalam memandang suatu problem yang terjadi, lalu kapan kita mendayagunakan otak sebagai manusia yang berpikir agar tidak hanya ikut-ikutan belaka yang berdiri di atas pandangan orang lain.

Jika Marioisme di bilang pandangan yang sesat jawabannya iya aliran ini memang sesat, jika Marioisme di bilang pandangan yang baik jawabannya adalah iya aliran ini memang baik sebagai jembatan alternatif untuk menyeimbangkan dari banyaknya pandangan ulama dan filosof dari yunani. Karena nilai-nilai yang terkandung dalam paham Marioisme merupakan tertanamnya sifat dalam jiwa yang menimbulkan macam-macam perbuatan dengan gampang dan mudah, serta tidak memerlukan pemikiran dan pertimbangan untuk menjadi baik ataupun menjadi jahat. Oleh karena itu, kebahagiaan hidup seseorang bisa terpenuhi dengan cara berpengetahuan yang baik, dan memiliki prilaku yang utama hanya akan di dapat saat ia mampu menyatu dengan gajala alam yang secara kodrati telah diatur oleh Tuhan.

Maka paham islamisme merupakan pernyataan yang menunjukkan keimanan seseorang, materialisme merupakan kebutuhan finansial agar hidup yang berkelanjutan, idealisme merupakan kebutuhan jiwa mulai dari kebutuhan biologis, ego, super ego dan kebiasaan-kebiasaan yang tak terduga. Inilah tarikat marioisme merupakan refleksi empiris dari eksternalisasi kualitas batin dalam berbagai aspek kehidupan yang aku jalani selama ini. Namun, yang membentuk kepribadian utuh pada diri manusia adalah hasil sengkretisme dari berbagai pandangan dan pengalaman langsung sesuai konteksnya. Jika manusia tidak sanggup hidup seorang diri tanpa lingkungan psikis atau rohaniahnya walaupun biologis-fsikologis mungkin dapat mempertahankan dirinya pada tingkat kehidupan vegetatif. Maka diri manusia tanpa pergaulan sosialisme itu manusia tidak dapat berkembang secara komrehensif. 

Marioisme menjadi sangat jelas dan komplek secara menyeluruh dari setiap pandangan yang ada, yang artinya bagi seorang diri yang individualis, sosialis, materialis, positivis dan islamis serta marhaenis merupakan pandangan dari al-amanah, al-sidqu, al-adl, al-afwu, at-taawun, al-islah, al-ikha’, silaturrahmi, at-tawadu’, al-ihsan, al-khusu’, hukum tarikat ini hanya berjalan sesuai dengan kata hati, dalam arti bahwa kata hati ini menjadi syarat menuju manusia sempurna, supaya tarikat ini baik harus berbuat dengan rasa wajib sebagaimana alam bisa berjalan dengan tertib, maka seperti itu pula tarikat Marioisme sampai pada idea tentang ketuhanan yang absolut dan abadi.




Tidak ada komentar:

Posting Komentar