Karl
marx terlalu materialisme, hegel terlalu idealisme, aguste comte terlalu
positivisme, marthin luther terlalu individualisme, Ernest Renan terlalu
nasionalisme, Hasan Al-Banna terlalu islamisme dan Soekarno terlalu
Marhaenisme. Memang semua mempunyai paradigma masing-masing dalam memberika
solusi dan juga masalah, sehingga dari tokoh yang satu ke tokoh yang
lainnya tumpang tindah pengatahuan yang sama-sama menganggap ideal. Kemudian
dalam kehidupan yang serba rumit dan serba mudah kita sering kali ikut tokoh
atau mencari sosok figur sebagai panutan dalam memandang suatu problem yang
terjadi, lalu kapan kita mendayagunakan otak sebagai manusia yang berpikir
agar tidak hanya ikut-ikutan belaka yang berdiri di atas pandangan orang lain.
Jika
Marioisme di bilang pandangan yang sesat jawabannya iya aliran ini memang
sesat, jika Marioisme di bilang pandangan yang baik jawabannya adalah iya
aliran ini memang baik sebagai jembatan alternatif untuk menyeimbangkan
dari banyaknya pandangan ulama dan filosof dari yunani. Karena nilai-nilai yang
terkandung dalam paham Marioisme merupakan tertanamnya sifat dalam jiwa yang
menimbulkan macam-macam perbuatan dengan gampang dan mudah, serta tidak
memerlukan pemikiran dan pertimbangan untuk menjadi baik ataupun menjadi jahat.
Oleh karena itu, kebahagiaan hidup seseorang bisa terpenuhi dengan cara
berpengetahuan yang baik, dan memiliki prilaku yang utama hanya akan di dapat
saat ia mampu menyatu dengan gajala alam yang secara kodrati telah diatur oleh
Tuhan.
Maka
paham islamisme merupakan pernyataan yang menunjukkan keimanan seseorang,
materialisme merupakan kebutuhan finansial agar hidup yang berkelanjutan,
idealisme merupakan kebutuhan jiwa mulai dari kebutuhan biologis, ego, super
ego dan kebiasaan-kebiasaan yang tak terduga. Inilah tarikat marioisme
merupakan refleksi empiris dari eksternalisasi kualitas batin dalam berbagai
aspek kehidupan yang aku jalani selama ini. Namun, yang membentuk kepribadian
utuh pada diri manusia adalah hasil sengkretisme dari berbagai pandangan dan
pengalaman langsung sesuai konteksnya. Jika manusia tidak sanggup hidup seorang
diri tanpa lingkungan psikis atau rohaniahnya walaupun biologis-fsikologis
mungkin dapat mempertahankan dirinya pada tingkat kehidupan vegetatif. Maka diri
manusia tanpa pergaulan sosialisme itu manusia tidak dapat berkembang secara
komrehensif.
Marioisme
menjadi sangat jelas dan komplek secara menyeluruh dari setiap pandangan yang
ada, yang artinya bagi seorang diri yang individualis, sosialis, materialis,
positivis dan islamis serta marhaenis merupakan pandangan dari al-amanah, al-sidqu,
al-adl, al-afwu, at-taawun, al-islah, al-ikha’, silaturrahmi, at-tawadu’,
al-ihsan, al-khusu’, hukum tarikat ini hanya berjalan sesuai dengan kata hati,
dalam arti bahwa kata hati ini menjadi syarat menuju manusia sempurna, supaya
tarikat ini baik harus berbuat dengan rasa wajib sebagaimana alam bisa berjalan
dengan tertib, maka seperti itu pula tarikat Marioisme sampai pada idea
tentang ketuhanan yang absolut dan abadi.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar